Afrika selalu menyimpan hal menarik untuk dunia. Yang paling sering disorot adalah kekayaan suku dan budayanya yang misterius. Salah satunya suku Dogon.
Kali ini detikTravel akan mengajak traveler untuk mengenal sebuah suku unik bernama Dogon. Dikumpulkan dari berbagai sumber, Dogon adalah suku asli Afrika yang tinggal di Mali Tenggara dan Burkina Faso, Afrika, bagian selatan Gurun Sahara.
Agak sulit untuk menggambarkan suku ini dalam beberapa kata. Kesan tradisional yang melekat pada kehidupan sehari-harinya berbanding terbalik dengan kemampuan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mari kita ulas satu per satu. Suku Dogon berlandaskan pada satu Tuhan, Amma. Mereka percaya bahwa nenek moyang mereka adalah keturunan Mesir.
Hal ini dikarenakan oleh pengetahuan astronomi yang mereka punya sejak tahun 3.200 sebelum masehi. Sejak dulu Suku Dogon sudah tahu kalau bumi itu berputar mengelillingi matahari.
Pemikiran tersebut adalah permulaan pemahaman mereka akan kosmologi. Dari sana, Dogon mulai mengenal akan berbagai rasi bintang. Padahal selama berabad-abad mereka terisolasi dari dunia luar.
Orang-orang Dogon dengan fasih dapat menceritakan bagaimana keadaan bulan yang kering dan tandus, Saturnus yang memiliki cincin dan Jupiter yang di kelilingi oleh empat satelitnya.
Karena ini, Suku Dogon seringkali menjadi objek penelitian antropologi. Tanpa peralatan modern, Suku Dogon tahun bahwa galaksi Bima Sakti berbentuk spiral dan ada sejumlah planet yang mengelilingi matahari.
![]() |
Masuk dalam kepercayaan dan ritual, orang-orang Dogon memberi penghormatan khusus pada bintang Sirius. Bintang ini memang yang paling terang di malam hari.
Setelah kosmologi, mari mengenal rumah-rumah orang Dogon. Mereka membangun rumahnya dari lumpur. Ini membuat pemukiman Dogon sulit ditemukan oleh musuh karena mirip dengan tebing tinggi.
Berkat penyamaran ini, suku Dogon tidak pernah dijajah dan terisolasi. Baru sekitar tahun 1930-an lah mereka mau dikunjungi oleh orang luar.
![]() |
Sampai sekarang orang-orang Dogon hidup tanpa listrik, keran air mengalir dan penerangan. Mereka biasa berjalan jauh atau menggunakan binatang.
Dalam budayanya, Suku Dogon kerap menggunakan topeng. Kalau dulu memang untuk penyamaran dari musuh, tapi kalau sekarang digunakan untuk acara adat dan untuk menyambut wisatawan. Uniknya, topeng-topeng tersebut diukir dari kayu dengan rupa yang beragam.
Meski terkesan primitif, orang-orang Suku Dogon sangat ramah pada wisatawan. Mereka bahkan selalu mengajak ngobrol turis-turis yang datang. Yang ditanya bukan cuma kamu, tapi keadaan keluarga sampai ke hewan peliharaanmu!
![]() |
(bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum