Iwo Jima menjadi saksi pertempuran pasukan Jepang dengan Amerika Serikat saat Perang Dunia II. Hingga kini, aura horor yang melingkupi pulau itu masih terasa.
Selain memiliki dua pulau terbesar yakni Honshu dan Kyushu, Jepang juga memiliki sejumlah pulau kecil yang terkenal. Salah satunya Iwo Jima yang dulu sempat disengketakan dengan Amerika Serikat (AS).
Pulau Iwo Jima terletak di selatan Jepang dan di barat Samudera Pasifik. Pulau seluas 21 kilometer persegi itu masuk dalam wilayah administratif Tokyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pulau ini juga terkenal akan kenampakan alamnya yakni Gunung Suribachi. Gunung ini disebut-sebut sebagai gunung api paling berbahaya di dunia.
Namun pembicaraan mengenai Iwo Jima ini tak akan lengkap bila tak membahas riwayatnya yang mengerikan. Pulau ini pernah menjadi saksi pertempuran pasukan AS melawan Jepang saat Perang Dunia II.
![]() |
Pertempuran yang terjadi mulai 19 Februari 1945-26 Maret 1945 itu disebut sebagai Pertempuran Iwo Jima. Kala itu, AS yang berseberangan dengan Jepang hendak merebut pulau milik Jepang itu.
Dikutip dari History saat itu sebanyak 70.000 marinir AS dikerahkan. Sayang, dalam pertempuran siang-malam tersebut lebih dari 25.000 tentara menjadi korban, termasuk nyaris 7.000 di antaranya tewas.
Hal serupa juga dialami pasukan Jepang. Setidaknya dari 21.000 tentara Jepang yang bertempur, diperkirakan hanya 200 orang yang selamat.
Dalam pertempuran sengit ini, AS keluar sebagai pemenang walaupun hanya menyisakan 6 orang tentara. Momen bersejarah 6 tentara AS mengibarkan bendera AS di Iwo Jima berhasil diabadikan wartawan Associated Press, Joe Rosenthal dan menjadi foto yang legendaris.
![]() |
Sempat jatuh ke tangan AS pada 1945, Iwo Jima kembali ke pelukan Jepang pada 1968. Pulau itu kini menjadi tempat peringatan dan nostalgia baik oleh tentara AS maupun Jepang.
Saat ini terdapat layanan tur wisata sejarah ke Iwo Jima, seperti tertera dalam situs stephenambrosetours.com. Situs itu menyediakan paket perjalanan napak tilas pertempuran Iwo Jima mulai dari Hawaii, Saipan, Tinian, Guam, sampai puncak Gunung Suribachi.
Tur itu akan dimulai kembali pada Maret 2021. Setiap pesertanya diwajibkan membayar deposito USD 500 atau Rp 7,3 juta untuk tur ini.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!