Italia memiliki jumlah kasus virus Corona tinggi. Tapi, dia desa terpencil ini, warga tidak perlu menerapkan jaga jarak sosial.
Italia menjadi salah satu negara dengan status risiko tinggi Corona. Penutupan wilayah membuat warganya bingung mau refreshing ke mana.
Dilansir dari CNN, sebenarnya Italia punya banyak desa-desa tradisional yang terpencil. Di sana suasananya sangat indah, punya nuansa tradisional yang melekat dan jarang diketahui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui sebuah asosiasi desa wisata bernama I Borghi Piu Belli d'Italia, ada banyak desa-desa kecil indah Italia yang dipromosikan. Bertepatan dengan pandemi, desa-desa ini akhirnya dijajal oleh warga Italia.
"Musim panas ini, virus dan pembatasan perjalanan mendorong orang Italia untuk menemukan dan menghargai tempat-tempat di dekat rumah dan melihat apa yang tak pernah mereka lihat sebelumnya," ujar Fiorello Primi, Presiden I Borghi Piu Belli d'Italia.
Desa dan kota-kota kecil yang tergabung dalam asosiasi ini tetap menjalankan protokol kesehatan yang diminta oleh negara. Namun karena memang sangat sepi, wisatawan tak perlu repot social distancing.
![]() |
"Kota dan tujuan populer ramai serta berisiko. Desa kecil kamu menjamin social distancing," dia menjelaskan.
Data terbaru dari klub menunjukkan bahwa arus wisatawan melonjak 70 persen di semua desanya selama setahun. Padahal terjadi penurunan pelancong yang signifikan selama pandemi.
Cara yang dilakukan oleh Primi adalah memfokuskan promosi wisata lewat turis untuk memikat traveler digital. Untuk itu semua desa langsung diperlengkapi dengan koneksi internet berkecepatan tinggi pada Juni 2021 nanti.
Asosiasi ini membawahi 315 desa dan kota terpencil sebagai tempat wisata tradisional. Tahun ini ada 10 desai kecil terindah yang masuk dalam daftar, yaitu Monteleone di Orvieto di Umbria, Monte Sant'Angelo di Puglia, Casoli di Abruzzo, Bassano in Teverina di Latium, Montechiarugolo di Emilia Romagna, Tropea di Calabria, Vitorchiano di Latium, Strassoldo di Friuli, Lucignano diTuscany dan Morro d'Alba di Marche.
![]() |
Meski terpencil namun semua desa-desa ini sudah memiliki standar wisata yang tinggi. Tiap desa memiliki bangunan bersejarah dengan kondisi baik, warisan arsitektur dan alam yang disertifikasi oleh institusi. Berbagai kegiatan wisata dan pengenalan budaya tak berwujud pun sediakan oleh tiap desa.
"Idenya adalah jika penduduk setempat menjalani gaya hidup yang menyenangkan maka pengunjung juga akan bersenang-senang dan betah," ungkap Primi.
Di masa depan, desa-desa terpencil nan indah ini akan menciptakan ekosistem kerja bagi para digital nomad.
"Jika seorang manajer Swedia atau Amerika ingin datang dan mengalami kehidupan di salah satu kota kami untuk jangka waktu lama dan tetap bekerja dari jarak jauh, maka akan desa harus memilliki fasilitas lengkap," katanya.
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!