Kedai Cepat Saji Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Pompeii

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kedai Cepat Saji Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Pompeii

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 27 Des 2020 19:24 WIB
Foto tak bertanggal yang disediakan oleh kantor pers taman Arkeologi Pompeii menunjukkan termopolium di taman arkeologi Pompeii, dekat Napoli, Italia. Sebuah restoran cepat saji yang ditemukan di Pompeii kini telah digali seluruhnya, membantu mengungkap beberapa hidangan favorit warga kota Romawi kuno yang suka makan di luar. Kepala lama Taman Arkeologi Pompeii, Massimo Osanna mengatakan Sabtu, 26 Desember 2020, dalam sebuah pernyataan bahwa sementara sekitar 80 makanan cepat saji semacam itu telah ditemukan di Pompeii, itu adalah pertama kalinya tempat makan semacam itu - yang dikenal sebagai termopolium sejak disajikan. makanan panas - telah digali seluruhnya. (Luigi Spina/Parco Archeologico di Pompei via AP)
Arkeolog temukan kedai fast food berusia 2.000 tahun di Pompeii (AP/Luigi Spina)
Pompeii -

Kedai makanan cepat saji atau fast food (Thermopolium) yang berusia lebih dari 2.000 tahun ditemukan di Pompeii, Italia. Menjadi bukti kebiasaan ngemil di sana pada zaman itu.

Kedai makanan itu ditemukan di Taman Arkeologi, situs Regio V, yang sudah digali sejak tahun lalu. Kedai tersebut terletak di persimpangan Silver Wedding Street dan Alley of Balconies.

Arkeolog menemukan kedai makanan cepat saji itu dalam keadaan yang terawat baik, hanya tertutup abu vulkanik. Kedai itu dihiasi oleh pola polikrom yang identik dengan era Romawi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para arkeolog juga menemukan sejumlah gambar hewan yang diyakini sebagai menu makanan. Tampak dalam gambar itu bebek mallard dan ayam jago yang disajikan dengan anggur atau minuman panas.

Peneliti juga menemukan pecahan tulang bebek serta sisa-sisa babi, kambing, ikan, dan siput dalam pot gerabah. Beberapa bahan dimasak bersama layaknya paella era Romawi. Pada salah satu toples juga ditemukan kacang fava yang dihancurkan dan digunakan untuk mengubah rasa anggur.

ADVERTISEMENT

Dari penemuan itu, peneliti juga berhasil mengumpulkan informasi penting mengenai kebiasaan gastronomi di Pompeii dan kota tetangga, Herculaneum.

Kedai makanan ini jadi bukti dan saksi peradaban kuno.

Foto tak bertanggal yang disediakan oleh kantor pers taman Arkeologi Pompeii menunjukkan termopolium di taman arkeologi Pompeii, dekat Napoli, Italia. Sebuah restoran cepat saji yang ditemukan di Pompeii kini telah digali seluruhnya, membantu mengungkap beberapa hidangan favorit warga kota Romawi kuno yang suka makan di luar. Kepala lama Taman Arkeologi Pompeii, Massimo Osanna mengatakan Sabtu, 26 Desember 2020, dalam sebuah pernyataan bahwa sementara sekitar 80 makanan cepat saji semacam itu telah ditemukan di Pompeii, itu adalah pertama kalinya tempat makan semacam itu - yang dikenal sebagai termopolium sejak disajikan. makanan panas - telah digali seluruhnya. (Luigi Spina/Parco Archeologico di Pompei via AP)Foto tak bertanggal yang disediakan oleh kantor pers taman Arkeologi Pompeii menunjukkan termopolium di taman arkeologi Pompeii, dekat Napoli, Italia. Sebuah restoran cepat saji yang ditemukan di Pompeii kini telah digali seluruhnya, membantu mengungkap beberapa hidangan favorit warga kota Romawi kuno yang suka makan di luar. Foto: AP/Luigi Spina

"Selain menjadi saksi kehidupan sehari-hari di Pompeii, kemungkinan untuk menganalisis yang diberikan oleh thermopolium ini luar biasa karena untuk pertama kalinya kami telah menggali situs secara keseluruhan," kata direktur jenderal di Taman Arkeologi Pompeii, Massimo Osanna, dikutip dari AFP.

Peneliti juga menemukan jasad seorang pria yang diperkirakan berusia 50 tahun di dekat tempat tidur anak-anak.

"Kedai ini tampaknya ditutup dengan buru-buru dan ditinggalkan oleh pemiliknya, tetapi ada kemungkinan seseorang, mungkin lelaki tertua, tetap tinggal dan binasa selama fase pertama letusan," kata Osanna kepada kantor berita Ansa.

Ada pula seseorang yang diyakini sebagai seorang pencuri. Dia tengah mengambil tutup panci. "Dia terkejut dengan uap yang terbakar tepat saat tangannya memegang tutup panci yang baru saja dia buka," kata Osanna.

Kedai ini merupakan satu dari sekitar 80 penjual makanan di Pompeii, kota yang terkubur lahar mendidih ketika gunung berapi meletus pada tahun 79 masehi.

Statistik menunjukkan Pompeii merupakan situs kedua yang paling banyak dikunjungi di Italia setelah Colosseum di Roma. Tahun lalu, Pompeii berhasil menarik sekitar empat juta wisatawan.




(fem/fem)

Hide Ads