Hotel-hotel dengan teknologi canggih terus bermunculan, Qatar yang sedang membangun hotel terapung. Selain arsitektur mewah, hotel ini juga ramah lingkungan.
Hotel terapung ini merupakan hasil dari desain Studio Desain Arsitektur Hayri Atak yang berasal dari Turki. Konsep dari hotel ini adalah ramah lingkungan.
Hotel ini memiliki 152 kamar yang listriknya diproduksi sendiri. Selain itu mereka juga mengumpulkan dan memanfaatkan kembali air hujan dan limbah makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek hotel mewah dan ramah lingkungan ini dikerjakan bersama para insinyur dan arsitek konstruksi kapal. Proses pengerjaannya dimulai sejak Maret 2020.
Dilansir dari CNN, Jumat (16/4/2021) struktur terapung dari hotel ini bekerja dengan cara yang mirip dengan dinamo. Hotel itu memanfaatkan arus air dengan turbin angin dan tenaga pasang surut saat berputar lalu mengubahnya menjadi listrik.
![]() |
Pergerakannya harus dikendalikan oleh pemosisian dinamis, sebuah sistem yang dikendalikan komputer. Sistem ini digunakan untuk menjaga posisi dan arah kapal serta baling-baling dan pendorong.
Hebatnya, meskipun terus bergerak, tamu hotel tidak akan mengalami pusing karena hotel membutuhkan waktu 24 jam untuk berputar 360 derajat penuh.
Hotel terapung memang berbasis di Qatar. Akan tetapi desainer hotel mengatakan bahwa proyek tersebut dapat ditempatkan di mana saja karena memiliki fitur yang dapat dipindahkan.
Bertabur fasilitas mewah
![]() |
Hotel tersebut memiliki luas 35.000 meter persegi. Posisinya dapat dijangkau melalui dermaga yang terhubung ke daratan atau menggunakan helikopter untuk jalur udara atau perahu untuk jalur laut.
Para tamu yang tinggal di sini menginginkan untuk tinggal dalam hotel yang penuh dengan kemewahan layaknya hotel bintang lima pada umumnya. Maka di sana juga disediakan kolam renang di dalam dan luar ruang, spa, gym, dan lapangan golf mini.
Konsep ramah lingkungan
![]() |
Hotel terapung ini memiliki atap berbentuk pusaran yang dirancang untuk menampung air hujan. Air ini akan digunakan kembali untuk berbagai keperluan, termasuk irigasi.
Selain itu, hotel ini juga mengolah air bekas sehingga lingkungan laut tidak rusak. Mereka juga memiliki unit pemisah limbah untuk mendaur ulang zat-zat seperti limbah makanan.
Meskipun proyek ini masih dalam fase proses desain yang relatif awal dan belum ada perkiraan harga, tim telah menetapkan tanggal penyelesaian yakni pada tahun 2025.
Meskipun penundaan penelitian teknologi sudah terjadi karena pandemi, para perancang mengatakan bahwa mereka sudah memiliki investor yang berminat. Mereka berharap pembangunan hotel itu akan berjalan tepat waktu.
Salah satu faktor yang harus mereka kendalikan adalah logistik. Karena ada kemungkinan harus memindahkan hotel ke darat jika terjadi kegagalan teknis saat sedang di atas air. Jika memenuhi tenggat waktu, konsep tersebut akan beriringan dengan 16 hotel terapung mewah yang dibangun khusus untuk Piala Dunia 2022.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum