Toleransi, Inilah Islam di Negeri Komunis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Toleransi, Inilah Islam di Negeri Komunis

Bonauli - detikTravel
Minggu, 18 Apr 2021 19:12 WIB
Laos
Ilustrasi Laos (Getty Images)
Vientiane -

Pemeluk agama Islam di negara ini masuk yang paling kecil se-Asia Tenggara. Ya, ada denyut islam di Laos.

Laos menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang tidak memiliki laut alias landlocked country. Negara ini dikepung Kamboja, Republik Rakyat Cina (RRC), Myanmar (wilayah Burma), Thailand serta Vietnam.

Istimewanya, Laos adalah negara yang toleran, lho. Dilansir dari berbagai sumber, Laos kini memiliki penganut agama Islam walaupun dengan persentase yang kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, jumlah penduduk Laos mencapai 6,2 juta jiwa. Mayoritas penduduk Laos memeluk agama Buddha.

Suasana kota Luang PrabangSuasana kota Luang Prabang Foto: Lena Ellitan/d'Traveler

Mirip-mirip dengan negara tetangga, budaya dan etnis Laos memiliki kekerabatan dengan kawasan timur laut Thailand. Mereka kebanyakan berasal dari dataran rendah Mekong dan hidup di Luang Prabang dan Vientiane.

ADVERTISEMENT

Agama Islam masuk Laos melalui pendatang dari Kamboja dan Asia Selatan. Jalan masuk Islam ke Kamboja bermula dari pengungsian muslim Kamboja dari rezim Khmer Merah. Karena pemimpin Khmer, Pol Pot, membuat gerakan pembersihan massal untuk muslim dari Kamboja.

Mulai dari penghancuran masjid, dilarang beribadah sampai dipaksa memelihara babi, para muslim Kamboja pun hidup sangat tersiksa. Bahkan, mereka dipaksa untuk makan rumput karena diberi makan daging babi oleh Khmer.

Melarikan diri ke Laos, para pengungsi hidup sangat miskin. Mereka sempat menyembunyikan identitas mereka dan bertahan dengan masyarakat lokal. Melalui perjuangan ini, akhirnya para pengungsi dapat bertahan dan berkembang di Laos.

Salah satu masjidnya adalah Al-Azhar di Phonsawattay Village, Distrik Sihkottabong, Kota Vientiane. Karena asal-usulnya, bangunan ini juga kerap disebut Masjid Kamboja.

Masjid Kamboja tidak besar, sangat sederhana malah. Bangunannya dari tanah liat dan cat putih. Masjid ini juga mempunyai kedekatan dengan Indonesia.

Monumen Patuxay di LaosPemandangan Vientiane di Laos Foto: Ahmad Masaul/detikTravel

Ceritanya, pada SEA Games 2009, masjid ini menjadi saksi bisu ketika seorang wartawan harian Republika, Lukman Hakim, meninggal akibat serangan jantung. Ia disalatkan di sini, seperti dikutip dari Antara.

Toleransi terlihat ketika waktu salat tiba. Adzan berkumandang dan umat muslim di sana datang untuk beribadah.

Penduduk sekitar tak pernah komplain atau merasa terganggu. Mereka terlihat santai dan mendukung umat muslim di sana.

Tak hanya agama Islam, agama apa pun bebaskan untuk beribadah di Laos. Hanya saja tak ada hari libur nasional kecuali hari keagamaan Buddha. Membangun tempat ibadah pun tak dapat bantuan pemerintah.

Kini diperkirakan ada sekitar 200 orang muslim asal Kamboja yang berkembang di Laos. Meski sedikit namun mereka sudah memiliki komunitas dan diterima oleh masyarakat. Indahnya toleransi, ya!




(bnl/bnl)

Hide Ads