Mirip dengan Masjid Apung di Jeddah, Ini Masjid Oesman Al Khair di Kalbar!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mirip dengan Masjid Apung di Jeddah, Ini Masjid Oesman Al Khair di Kalbar!

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Sabtu, 01 Mei 2021 03:25 WIB
Masjid Oesman Al-Khair di Kalbar
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Kayong Utara -

Sebuah masjid indah berdiri di atas permukaan laut. Arsitekturnya mirip dengan masjid apung di Jeddah, namun lokasinya di Kalimantan Barat.

Masjid Oesman Al Khair tepatnya berada di Jalan Kota Karang, Kelurahan Sutra, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Akses darat untuk menuju masjid dapat ditempuh sejauh 80 km dari Bandara Rahadi Oesman dan 325 km dari Pontianak. Sedangkan jika lewat perjalanan laut kira-kira selama enam jam dari Pontianak.

Menurut Antara News, masjid megah ini memiliki kapasitas hingga 3.000 jemaah. Arsitekturnya mengadopsi gaya masjid Timur Tengah dengan warna serba putih, lalu ada hiasan ornamen ukiran kaligrafi pada di dinding luar, ditambah interior ala Maroko. Cantiknya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Oesman Al-Khair di KalbarMasjid Oesman Al-Khair di Kalbar Foto: Andhika Prasetia/detikcom

Ya, masjid putih itu memang dibangun mirip dengan Masjid Apung Arrahmah di Jeddah. Pemandangannya sangat indah, terutama saat sore hari. Karena berada di atas permukaan laut, hembusan anginnya begitu sejuk, sehingga pengunjung betah berlama-lama di masjid.

ADVERTISEMENT

Pembangunan masjid ini pada awalnya ditawarkan oleh mantan Wakil Ketua MPR, Oesman Sapta yang juga merupakan putra daerah setempat. Saat itu, warga setempat ingin memperbesar Masjid Al Qudsi yang letaknya tak jauh dari area yang kini jadi Masjid Oesman. Namun warga setuju dengan tawaran Oesman untuk membangun masjid di atas tanah miliknya.

Mulai dibangun pada tahun 2012, masjid Oesman Al Khair menelan biaya sekitar Rp 38 miliar. Nama Oesman Al Khair atau yang memiliki arti 'Kebaikan dari Oesman' pun dipilih oleh masyarakat setempat.

Saat diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2016, Oesman pun berharap, masjid ini bisa menjadi ikon Kabupaten Kayong Utara karena keindahan arsitektur dan letaknya yang terapung di atas permukaan laut.

"Pribadi saya ikhlas dan tulus. Jangan dipolitisir, ini untuk kepentingan umat dan masyarakat Kayong Utara. Ini untuk Umat, dan siapapun boleh menggunakan masjid ini bagi yang Umat Islam. Dan ini juga menjadi ikon bagi umat lainnya yang bukan Islam untuk sekadar berfoto," tutur Oesman.




(elk/ddn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Muslim Traveler
Muslim Traveler
459 Konten
Muslim traveler menjadi gaya liburan yang semakin banyak dilakukan wisatawan. Liburan seru ke berbagai negara, sambil tetap memperhatikan kebutuhan ibadah dan makanan halal. Jalan-jalannya dapat, spiritualnya juga dapat!
Artikel Selanjutnya
Hide Ads