Wisata berbasis kesehatan kini sedang naik daun. Termasuk di Jepang, ada wisata menangis yang bertujuan meredakan stres penikmatnya.
Bagi sebagian orang Jepang, menangis bukanlah perkara yang mudah. Di negara di mana setiap orang dituntut untuk kuat dan sempurna, membuat masyarakat kesulitan mengungkapkan perasaannya. Akibatnya, banyak orang menahan kesedihan dan tak mau menangis hingga membuat mereka stres.
Inilah yang membuat seorang terapis menangis bernama Hidefumi Yoshida membantu masyarakat Jepang untuk menangis. Ia menamai praktiknya sebagai teknik mengumpan air mata atau rui katsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui pancingan ini, tangisan yang keluar diyakini dapat membuat orang lebih santai dan meredakan stres. Yoshida juga menuturkan bahwa ekspresi menangis paling bagus dikeluarkan seminggu sekali.
Dikutip dari BBC, Yoshida telah melakukan terapi kepada lebih dari 50.000 orang. Metode yang ia gunakan biasanya dengan membentuk sebuah grup diskusi, menonton film sedih, dan membacakan cerita sedih.
"Saya menggunakan film, buku anak-anak, dan surat untuk membuat orang menangis. Menariknya, beberapa orang menangis hanya karena melihat pemandangan alam yang indah," kata Yoshide.
Nah selain itu, pada akhir tahun 2020, Yoshida juga membuka tur menangis yang menggabungkan kegiatan jalan-jalan dengan terapi menangis. Para pesertanya akan diajak untuk berkeliling Kota Kamakura di selatan Tokyo.
Beberapa destinasi yang akan didatangi adalah hutan kota dan pesisir, lokasi sejarah militer, dan sejumlah kuil yang punya nuansa melankolis. Di sana, para peserta akan dijelaskan soal nasib malang anggota klan Hojo, diajak berkontemplasi di kuil Buddha, dan didongengi tentang roh burung tengu yang melindungi kawasan pegunungan dan hutan di wilayah itu.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol