Al Ula, Destinasi Wisata Mewah Masa Depan di Arab Saudi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Al Ula, Destinasi Wisata Mewah Masa Depan di Arab Saudi

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Rabu, 21 Jul 2021 06:31 WIB
Al Ula
Foto: Al Ula (Aman Resorts)
Jakarta -

Sebuah kawasan di gurun Arab Saudi menyimpan sejarah selama 7.000 tahun. Destinasi ini rencananya dijadikan tujuan wisata terkenal di dunia.

Dikutip dari Travel+Leisure, dengan lebih dari 100 makam megalitik dan oasis 2,3 juta pohon kurma, tempat ini begitu menarik untuk dikunjungi. Namun wisatawan masih sulit menemukan kawasan bernama Al Ula ini di peta. Akan tetapi, pemerintah Arab Saudi berencana membuatnya jadi tujuan terkenal di dunia.

Berada di rute perdagangan dan ziarah kuno di barat laut negara itu, Al Ula membentang lebih dari 8.700 mil persegi atau seukuran New Jersey. Sejauh ini, lebih dari 27 ribu situs arkeologi telag diidentifikasi di Al Ula.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggalian tengah berlangsung di Al Ula. Menurut direktur penelitian arkeologi dan warisan budaya untuk Komisi Kerajaan untuk Al Ula (RCU), sebuah entitas pemerintah Saudi didirikan untuk mengembangkan daerah tersebut.

RCU telah menetapkan destinasi wisata di Al Ula dibangun untuk mendatangkan lebih dari 2 juta pengunjung per tahun pada tahun 2035.

ADVERTISEMENT

Ada pula fokus baru pada kesehatan, dibangun oleh Alaa Abanomi yang berbasis di Riyadh, dengan mendirikan Urban Wellness House. Tempat itu merupakan peristirahatan sementara di Al Ula pada musim dingin ini yang menawarkan yoga luar ruangan hingga meditasi. Peserta mencakup berbagai rentang usia.

"Saya sangat antusias dengan Arab Saudi," kata pendiri perusahaan perjalanan mewah Abercrombie & Kent, Geoffrey Kent.

"Gunung pasir yang megah dan pemandangan yang menakjubkan adalah latar belakang yang sempurna untuk petualangan gurun yang kami rencanakan," dia menambahkan.

Perusahaan A&K ini akan memiliki Banyan Tree Hotels & Resort yang berfokus pada kesehatan di akhir tahun ini. Selain itu, sebuah resor independen, Sharaan yang dirancang oleh arsitek Jean Nouvel dan rencananya dibuka pada tahun 2023. Resor bernama Sharaan ini akan diukir dari batu pasir yang mirip dengan makam Nabataean.

Sementara itu, RCU tengah membangun pusat global untuk penelitian arkeologi dalam kemitraan dengan pemerintah Prancis serta jalur trem sepanjang 29 mil yang menghubungkan atraksi terbesar di Al Ula. Salah satu yang akan tetap diminati selama bertahun-tahun ialah gurun luas yang masih perawan bisa dijelajahi wisatawan.




(elk/fem)

Hide Ads