Sebelum pandemi mewabah, ribuan turis berbondong-bondong datang ke Cano Cristales. Sampai-sampai, para ilmuwan khawatir bahwa sungai tersebut akan terancam oleh overtourism.
Sebab banyak turis yang berkunjung, sungai Cano Cristales sempat ditutup pada Desember 2019 lalu diperpanjang akibat pandemi. Kemudian, setelah 18 bulan ditutup, kawasan ini kembali dibuka lagi pada Juni 2021. Tapi tak ada satu pun wisatawan yang datang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar baiknya, menurut ahli biologi, ketidakhadiran wisatawan ternyata memberi manfaat bagi wilayah tersebut. Menurut penjaga taman dan koordinator ekowisata di wilayah Orinoco, pandemi memiliki efek positif pada kesehatan sungai. Sekarang juga ditemukan ada lebih banyak fauna.
Saat dibuka kembali, pandemi memberi peluang untuk mengurangi jumlah pengunjung, juga memprioritaskan kesehatan daerah. Cano Cristales menyambut wisatawan dengan operasi yang ketat yaitu mulai pukul 07.00-16.00. Pembukaan kembali ini mencakup 10 ekowisata baru.
Ada area khusus berenang di sungai, tapi wisatawan tidak diperbolehkan menggunakan sun lotion atau bug spray karena tanaman sensitif terhadap produk kimia. Plastik sekali pakai seperti tas, botol, sedotan wadah hingga peralatan makanan juga tak diperkenankan untuk dibawa masuk.
Wisatawan tak hanya bisa melihat sungai lima warna, mereka juga bisa melihat beraneka macam satwa liar seperti kura-kura, iguana, burung nasional Kolombia, aguila dan masih banyak lagi. Taman Nasional Serrania de Macarena menjadi rumah untuk lebih dari 400 spesies burung.
Pejabat pariwisata setempat mempromosikan akomodasi yang berfokus pada lingkungan. Wayabero Lodge misalnya, memperjuangkan konservasi ekosistem dan pengembangan program berkelanjutan untuk masyarakat lokal.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan