Di Desa Ini, Pria dan Wanita Berbicara Bahasa Berbeda

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Di Desa Ini, Pria dan Wanita Berbicara Bahasa Berbeda

Putu Intan - detikTravel
Sabtu, 04 Sep 2021 14:13 WIB
Masyarakat Ubang, Nigeria
Masyarakat Ubang, Nigeria. Foto: Abubakar Balogun/Unsplash
Jakarta -

Di Nigeria terdapat sebuah desa di mana penduduk laki-laki dan perempuan berbicara dalam bahasa berbeda. Uniknya, mereka tetap bisa memahami satu sama lain.

Traveler pernah mendengar ungkapan perempuan berasal dari Venus sedangkan laki-laki berasal dari Mars? Ya, ungkapan ini sebenarnya ingin menggambarkan bahwa perempuan dan laki-laki memiliki pola pikir atau cara komunikasi tersendiri.

Akan tetapi ungkapan itu boleh jadi benar-benar nyata di Desa Ubang. Desa ini dihuni komunitas unik Nigeria di mana laki-laki dan perempuan memiliki bahasanya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang sih, kalau kita telaah rasanya sulit dipercaya bahwa laki-laki dan perempuan yang tumbuh bersama dalam komunitas yang sama, justru dapat berbicara dalam bahasa berbeda. Namun dalam kasus Desa Ubang, ini sungguh nyata.

Di sana terdapat sejumlah kosakata yang hanya ada dalam bahasa laki-laki dan bahasa perempuan. Misalnya untuk pakaian, laki-laki akan menyebutnya sebagai 'nki' sedangkan perempuan menyebutnya 'ariga'. Ada pula pohon, yang oleh laki-laki disebut 'kitchi' sementara perempuan menyebutnya 'okweng'.

ADVERTISEMENT

"Ini hampir seperti dua leksikon yang berbeda," kata antropolog Chi Chi Undie seperti dilansir dari BBC.

"Ada banyak kata yang sama-sama dimiliki laki-laki dan perempuan, lalu ada kata lain yang sama sekali berbeda tergantung pada jenis kelaminnya. Mereka tidak terdengar sama, mereka tidak memiliki huruf yang sama, mereka adalah kata-kata yang sama sekali berbeda," ujarnya.

Menariknya, baik laki-laki maupun perempuan dapat saling memahami bahasa tersebut. Ini karena di Ubang, anak laki-laki dan perempuan tumbuh bersama orang tua mereka dan belajar kedua bahasa ini. Untuk laki-laki, mereka diharapkan berbicara dalam bahasa laki-laki sejak usia 10 tahun.

"Ada tahap yang akan dicapai laki-laki dan dia menemukan bahwa dia tidak menggunakan bahasanya yang benar," kata Chief Oliver Ibang.

"Tidak ada yang akan memberitahunya bahwa ia harus berubah ke bahasa laki-laki. Ketika dia mulai berbicara bahasa laki-laki, Anda tahu bahwa kedewasaan akan datang padanya," kata dia.

Halaman berikutnya >>> Anggapan dari Adam dan Hawa

Asal-usul yang masih misterius

Tidak ada yang tahu pasti bagaimana dan mengapa tradisi dua bahasa Ubang ini dimulai. Akan tetapi sebagian besar penduduk setempat meyakini ini tak lepas dari ajaran agama.

Pembedaan bahasa ini bermula dari Tuhan yang menciptakan Adam dan Hawa dan memberi orang Ubang dua bahasa yang berbeda pula sesuai jenis kelamin. Masyarakat Ubang meyakini, Tuhan berencana memberi setiap kelompok etnis dua bahasa tetapi menyadari bahwa tidak cukup bahasa untuk digunakan sehingga Tuhan hanya berhenti di Ubang.

Sementara itu menurut antropolog Chi Chi, adanya perbedaan bahasa ini tak lepas dari budaya dua jenis kelamin yang dianut masyarakat Ubang. Masyarakat ini membagi tugas laki-laki dan perempuan dalam bidang terpisah dan jarang bersatu.

Tetapi, Chi Chi sendiri mengakui bahwa teorinya ini lemah sebab budaya dua jenis kelamin banyak ditemukan di Afrika. Meskipun begitu, tak ada komunitas Afrika yang membedakan bahasa laki-laki dan perempuan.

Dewasa ini, ketika pengaruh bahasa Inggris semakin kuat di Nigeria, bahasa Ubang menjadi terancam eksistensinya. Baik bahasa laki-laki dan perempuan ini tidak tertulis jadi eksistensi bahasa ini amat bergantung pada anak-anak muda yang akan mewariskannya ke generasi berikutnya.


Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Adu Keren Desa Wisata
Adu Keren Desa Wisata
328 Konten
Ada berbagai desa menarik di Indonesia. Selain mengandalkan panorama alam, desa ini menawarkan berbagai pengalaman kuliner dan wisata yang berbeda.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads