Di Desa Ini Orang Dipanggil Menggunakan Lagu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Di Desa Ini Orang Dipanggil Menggunakan Lagu

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 10 Des 2021 06:45 WIB
Desa Kongthong di India
Desa Kongthong di India memberikan nama unik buat warganya. (Satarupa Paul/BBC)
New Delhi -

Desa di India ini begitu unik. Setiap bayi yang lahir diberi nama dan lagu masing-masing. Jika ingin memanggil seseorang, cukup nyanyikan lagunya.

Desa itu bernama Kongthong. Desa yang sudah eksis selama berabad-abad itu berada di daerah perbukitan, negara bagian Meghalaya.

Desa Kongthong dikenal akan keindahan alamnya, keramahan penduduknya, serta kearifan lokal berupa lagu-lagu yang diciptakan dan diberikan orang tua pada anak mereka. Lagu ini akan terus digunakan selama mereka hidup hingga meninggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena semua orang di Kongthong menggunakan nama berupa lagu, desa ini pun mendapat sebutan sebagai Desa Bersiul India.

Dengan pesona itu, Desa Kongthong juga sempat masuk nominasi sebagai Desa Wisata Terbaik yang digelar Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-bangsa (UNWTO).

ADVERTISEMENT

"Ini adalah ekspresi cinta dan kegembiraan seorang ibu atas kelahiran anaknya. Ini seperti lagu hati seorang ibu, penuh kelembutan, hampir seperti lagu pengantar tidur," kata warga asli Kongthong, Shidiap Khongsit, seperti dikutip dari BBC.

Tradisi lagu nama atau disebut jingrwai iawbei memang diwariskan secara turun-temurun. Masyarakat percaya, lagu-lagu yang diberikan pada seorang anak itu akan menjauhkan mereka dari roh jahat ketika berburu di hutan.

Selain itu, lagu ini juga akan membedakan mereka dengan binatang buas. Manfaat lain dari lagu nama ini adalah memudahkan penduduk setempat untuk berkomunikasi jarak jauh.

Setiap bayi yang baru lahir di Kongthong diberikan jingrwai iawbei yang unik oleh ibu mereka. Secara teknis, mereka diberi dua lagu yakni yang versi pendek dan panjang.

Lagu versi pendek digunakan untuk nama panggilan dan dinyanyikan jika orang tersebut masih dalam jangkauan pendengaran. Sedangkan versi panjang (antara 10 hingga 20 detik) dinyanyikan di lapangan atau ketika seseorang melewati gunung dan lembah.

Setiap orang di Kongthong mempelajari nama mereka dan nama orang lain dengan mendengarkan kemudian menyanyikannya secara teratur. Dengan begitu, mereka akan hapal.

Berkat eksposur online dari nama jingrwai iawbei yang unik, Kongthong mulai menyadari potensi pariwisatanya. Ribuan turis datang ke sana setiap tahunnya untuk mendengarkan nyanyian mereka.




(pin/fem)

Hide Ads