Museum of The Future Dubai disebut sebagai museum terindah di dunia. Begitu megah, destinasi ini seakan membawa wisatawan ke masa depan.
Museum yang baru diresmikan pada Selasa lalu ini memiliki interior yang mencerminkan keindahan fasad bangunan yang menakjubkan. Langit-langitnya melengkung berwarna putih dengan ukiran kaligrafi 3D.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dindingnya yang berdesain kaligrafi, dibingkai tangga spiral dengan desain yang rumit. Di dalam juga terdapat elevator berbentuk kapsul yang akan membantu perjalanan wisatawan ke masa depan.
Pada siang hari, kaligrafinya hanya akan diterangi cahaya matahari dari luar yang masuk ke dalam gedung, namun pada malam hari, ukiran itu akan bersinar dengan lampu LED.
Diberitakan Khaleej Times saat kunjungan media ke museum, pengunjung disambut oleh penguin perak mengambang yang terbang tanpa bantuan. Ternyata makhluk tersebut dikendalikan dari jarak jauh.
Tur selama dua jam dibagi menjadi lima pameran yang terletak di lantai yang berbeda, OSS Hope (Stasiun luar angkasa), Heal Institute, Al Waha (Oasis), Tomorrow Today dan Future Heroes. Pemandu wisata hadir di setiap sudut museum untuk membantu wisatawan ke tempat-tempat yang mereka tak ketahui.
1. Perjalanan Pertama: Menuju OSS Hope
Perjalanan dimulai di Mohammed bin Rashid Space Port dimana Aya, penduduk digital Museum of The Future muncul di layar untuk menyambut pengunjung di tahun 2071.
Wisatawan disambut di atas pesawat luar angkasa, replika pesawat NASA tahun 1981 untuk lepas landas ke OSS Hope yang terletak di 600 km di atas bumi.
Setelah penerbangan selama 4,5 menit, pengunjung melihat Dubai pada tahun 1971 melalui jendela pesawat dengan pemandangan yang menakjubkan. Setelah berlabuh di OSS Hope, pengunjung diantar ke pusat komando stasiun di mana ada pemandangan bulan dan galaksi yang lebih luas. Di sini wisatawan akan memantau fenomena yang mengkhawatirkan dan menemukan cara untuk menyelesaikan masalah yang dialami bumi.
OSS Hope yang dinamai berdasarkan lima pilar keberlanjutan, inovasi, kreativitas, kemanusiaan dan harapan bertujuan memberi pengunjung harapan tentang masa depan Dubai dan dunia serta membuat wisatawan optimis tentang hal yang belum mereka ketahui.
![]() |
2. Pemberhentian Kedua : Hutan Virtual
Selanjutnya dalam pengalaman interaktif, pengunjung dibawa ke stasiun dimana mereka bisa mengambil peran untuk enam misi, seperti duta besar koloni mars untuk bumi, pilot armada asteroid atau perancang bio junior di orbit bumi. Wajah mereka akan dipindai di stasiun sebelum sosok astronot ditampilkan di layar.
Dari sana, wisatawan kembali mendarat di Dubai, di Pelabuhan Luar Angkasa Mohammed bin Rashid dengan misi menyelamatkan ekosistem bumi.
Pengunjung melanjutkan pemberhentian kedua di Heal Institute yang menerapkan teknologi virtual dan augmented reality mutakhir. Di sana pengunjung diperkenalkan dengan Hutan Amazon digital yang luar biasa.
Mereka pun menuju perpustakaan DNA 'Vault of Life' yang menampilkan 2.400 spesimen yang terdapat di toples dengan warna berbeda di mana pengunjung bisa mempelajari berbagai spesies dan memahami kerusakan yang disebabkan perubahan iklim yang membuat beberapa spesies terancam punah.
Selanjutnya, relaksasi hingga perjalanan masa depan ke tomorrow today
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan