Korea Selatan cukup cerdik mengakali lahan sempit untuk jadi sumber listrik dan cuan dari wisata. Panel surya di tengah danau menjadi solusi.
Total permukaan tanah Korea Selatan tidak besar. Alih-alih mencari lahan untuk proyek energi terbarukan, Korsel bikin floating solar photovoltaik (PV) alias pembangkit listrik tenaga surya terapung.
PLTS terapung itu dibangun dari 92.000 panel surya yang diapungkan di permukaan reservoir selatan, yakni di Danau Hapcheon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panel surya itu tidak sekadar dijejer tanpa pola. Sumber listrik dari matahari itu dibuat dengan bentuk bunga plum.
Proyek tenaga surya sepanjang 27 km di Danau Hapcheon itu mampu menghasilkan listrik 41,5 megawatt. Dengan daya sebesar itu, panel surya tersebut cukup untuk menyuplai listrik bagi 60.000 orang, lebih dari total penduduk di kawasan tersebut.
Pembangkit listrik tenaga surya terapung menjadi primadona metode produksi energi terbarukan di Asia. Dalam pidato Presiden Moon Jae-in belum lama ini menguraikan panel surya terapung sebagai bagian penting dari rencana energi terbarukan untuk pembangkitan 9,4 gigawatt listrik di Korea Selatan. Angka itu setara dengan sembilan reaktor nuklir.
Presiden Moon bukan cuma melihat potensi besar energi listrik dari panel surya itu. Dia juga mengaitkannya dengan potensi wisata nan estetik.
"Tiga puncak Gunung Hwangmaesan yang terpantul di Danau Hapcheon membentuk bentuk bunga prem. Terhampar di permukaan danau ini adalah panel fotovoltaik (teknologi pengubahan energi dari sinar matahari menjadi energi listrik secara langsung) yang juga menyerupai bunga plum dari lukisan tinta dan cuci," kata Presiden Moon.
Hanwa, perusahaan yang bertanggung jawab untuk membangun rangkaian panel bunga, menunjukkan bahwa permintaan PV terapung diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang, tidak hanya di Asia. Thailand telah membangun pabrik panel surya PV terapung terbesar di dunia, yang berukuran sekitar 70 lapangan sepak bola.
Memasangkan panel surya PV ke sumber air seperti kanal, kelembapan permukaan tanah, atau waduk meningkatkan efisiensinya sebanyak 10%, karena air di sekitarnya membantunya tetap dingin secara alami. Bloomberg melaporkan bahwa PV terapung juga membantu mengurangi pertumbuhan ganggang yang tidak bersahabat.
Pembangunan PV itu juga melibatkan penduduk lokal. USD 1,4 juta, atau sekitar 4% dari total pembiayaan untuk proyek tersebut, digawangi oleh penduduk lokal Hapcheon.
Mereka adalah orang pertama yang ditawari kesempatan untuk bergabung dengan skema investasi pengembalian tahunan 10% selama 20 tahun. Itu membantu menghasilkan pendapatan bagi penduduk lanjut usia di daerah dengan usia rata-rata hampir 60 tahun.
Pembangunan yang sangat menjanjikan, ya?
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!