Kisah Medan Perang Tertinggi di Dunia, 6.700 Meter di Atas Permukaan Laut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Medan Perang Tertinggi di Dunia, 6.700 Meter di Atas Permukaan Laut

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 06 Sep 2022 07:11 WIB
Gletser Siachen
Foto: Gletser Siachen (Getty Images)

Bukan Jenazah pertama

Kasus Harbola bukanlah kasus satu-satunya. Pada tahun 2014, patroli lainnya menemukan jenazah Tukaram Patil, yang dinyatakan hilang di gunung 21 tahun sebelumnya.

Pada tahun 2017, India dan Pakistan mencatat kematian 2.500 tentara di daerah itu sejak konflik meletus 38 tahun lalu. Namun, secara tidak resm, beberapa pihak menyebut jumlah korbannya mencapai 3.000 sampai 5.000 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

70 Persen korban tewas karena iklim dan medan yang keras. Sejak pemerintah New Delhi dan Islamabad menandatangani gencatan senjata, tidak ada pertempuran tentara dua negara itu yang dilaporkan.

"Musuh terbesar tentara adalah alam: cuaca dingin dan kekurangan oksigen, bukan pasukan yang ditempatkan di depan mereka," kata seorang dokter dan veteran tentara Pakistan kepada BBC dalam sebuah wawancara yang diterbitkan lima tahun lalu.

ADVERTISEMENT
Gletser SiachenKamp tentara di Gletser Siachen Foto: (Getty Images)

Di Siachen, suhu rata-rata adalah minus 20 derajat sepanjang tahun. Namun, di musim dingin, suhunya turun menjadi minus 50 derajat. Penurunan suhu itu menyebabkan kadar oksigen semakin menurun, yang pada akhirnya membuat sulit bernapas.

Insiden terburuk terjadi pada 7 April 2012. Pada hari itu, 140 anggota Infanteri Ringan Pakistan Utara terkubur longsoran salju. Es dan bebatuan menyelimuti markas besar di sektor Gayari, yang terletak 32 kilometer sebelah barat Siachen.

Setahun kemudian pasukan India mengalami nasib yang sama, ketika dinding es besar pecah di atas sebuah pos India. Pihak berwenang mengkonfirmasi sembilan tentara tewas.

Selanjutnya: Tidak Ada Tanda-tanda Perang Akan Berakhir


Hide Ads