Brunei Darussalam, sebuah negara kecil yang terletak di pesisir utara Pulau Kalimantan, berbatasan dengan Malaysia dan Indonesia. Negeri ini menawarkan berbagai objek bagi wisatawan, mulai dari keindahan alam hingga kekayaan budaya.
Terletak tak jauh dari Indonesia, ditambah kental akan suasana Islami, Brunei menjadi menarik untuk dikunjungi di momen Ramadan.
Sebelum berkunjung ke Brunei, traveler mesti cek lebih dulu iklim di negara dengan julukan Kerajaan dengan negeri harta karun tak terduga dan kapan sih waktu terbaik untuk berkunjung ke sana?
Iklim Brunei Darussalam
Seperti kebanyakan daerah di Pulau Kalimantan, Brunei Darussalam beriklim hutan hujan tropis, dengan suhu udara yang relatif stabil sepanjang tahun. Berkisar antara 23 hingga 32 derajat Celcius.
Seperti Indonesia, negara dengan ibu kota Bandar Seri Begawan itu memiliki dua musim yang berbeda, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Musim Hujan
Musim hujan di Brunei Darussalam biasanya terjadi di bulan November hingga Maret dan ditandai dengan curah hujan yang tinggi serta kelembaban yang tinggi. Bulan Januari hingga Februari biasanya jadi bulan terbasah, dengan curah hujan capai 300 hingga 400 milimeter per bulan.
Selama musim hujan, angin muson barat laut bertiup dari Laut Cina Selatan, membuat wilayah ini jadi lebih lembab. Meskipun hujan intens, suhu tetap hangat, dengan rata-rata sekitar 27 derajat Celcius.
Musim Kemarau
Musim kemarau di negara ini terjadi antara April hingga Oktober. Curah hujan lebih rendah selama periode ini, tetapi kelembaban tetap tinggi.
Musim kemarau umumnya lebih panas, dengan suhu siang hari bisa mencapai 32 derajat Celcius atau lebih tinggi. Angin muson tenggara yang bertiup dari Samudra Pasifik membantu menjaga suhu dan kelembaban relatif stabil pada musim kemarau.
Baca juga: Tokoh Pendiri ASEAN dan Sejarah Berdirinya |
Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Brunei Darussalam
Waktu terbaik untuk mengunjungi Brunei Darussalam adalah selama musim kemarau, antara April dan Oktober. Karena berkunjung pada periode ini, cuaca lebih kering dan lebih cerah, sehingga lebih cocok untuk kegiatan wisata.
Brunei Darussalam memiliki berbagai wisata alam yang menarik dikunjungi. Seperti pantai, taman nasional, dan berbagai atraksi budaya yang tersedia di negeri ini.
Beberapa kegiatan yang dapat dinikmati selama musim kemarau di Brunei Darussalam antara lain. Mengunjungi Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin, salah satu masjid paling megah dan indah di Asia Tenggara, yang menawarkan pemandangan arsitektur Islami yang menakjubkan.
Selain itu traveler juga dapat menjelajahi Kampung Ayer, permukiman air yang dinilai terbesar di dunia. Berkunjung ke sini, traveler dapat melihat gaya hidup tradisional masyarakat Brunei yang tinggal di atas air.
Selain itu, terdapat pula tempat wisata lain yang menarik dikunjungi, seperti Taman Nasional Ulu Temburong. Berkunjung ke sini seakan berada di Jurassic Park, karena tempat ini menawarkan pemandangan alam yang natural dan menantang, seperti menyeberangi jembatan yang sangat panjang di tempat ini.
Traveler juga dapat menikmati kunjungan ke pantai. Seperti, Pantai Muara dan Pantai Serasa, yang menawarkan pemandangan laut yang indah dan aktivitas seperti berenang, bersantai, dan menikmati hidangan laut lokal.
Mengeksplorasi pusat kota Bandar Seri Begawan, yang penuh dengan monumen bersejarah, museum, dan terdapat pula Gadong Night Market, yakni tempat menikmati kuliner lokal khas negeri ini.
Mengikuti tur budaya untuk mempelajari lebih lanjut tentang sejarah dan adat istiadat masyarakat Brunei, serta mengunjungi Istana Nurul Iman, ialah istana dari Sultan Brunei Darussalam.
Namun, jika traveler berkunjung ke Brunei Darussalam saat musim hujan, juga bisa. Meskipun hujan lebih sering terjadi, ada banyak kegiatan indoor yang dapat dinikmati, seperti mengunjungi museum, galeri seni, dan pusat perbelanjaan. Hanya saja, pastikan untuk selalu membawa payung dan pakaian yang sesuai untuk menghadapi cuaca hujan.
Simak Video "Video: Vanenburg 'Buta' Kekuatan Brunei, Tapi Optimistis Menang"
(wkn/fem)