Gua Hira di Makkah, Arab Saudi jadi objek wisata terpopuler bagi para jemaah haji dan umrah. Kini, Jabal Nur tengah menghijau, ada juga Hira Cultural District.
Di gua yang terletak di Gunung Cahaya atau Jabal Nur inilah, Nabi Muhammad SAW memperoleh wahyu yang pertama dari Allah SWT. Kini, di kaki Jabal Nur, ada bangunan permanen yang dihiasi dengan pepohonan hijau dan pohon kurma.
Kaki Gunung Jabal Nur sekarang lebih ramah untuk pengunjung, tak lagi terlalu tandus. Jujur membuat detikcom takjub dan terpana.
Di Kaki Gunung Cahaya inilah, pemerintah Arab Saudi mendirikan Hira Cultural District atau Distrik Budaya Hira. Distrik Budaya Hira ini baru beroperasi beberapa bulan. Selama ini tempat ini dikenal juga dengan Museum Wahyu.
Distrik Budaya Hira dibangun untuk memperkaya pengalaman religius dan budaya para jemaah atau pengunjung Gua Hira.
Di bangunan ini semua yang ingin Anda ketahui tentang proses penerimaan wahyu Nabi Muhammad SAW bisa Anda dapatkan lewat sebuah pengalaman audio visual yang sangat keren.
Pengunjung akan dibuat seperti sedang nonton bioskop. Ada hall-hall atau aula yang bisa menampung sekitar 50 orang dilengkapi dengan layar besar yang menceritakan kisah turunnya Nabi Adam AS ke bumi, kisah Nabi Musa AS,Nabi Isa AS.
Kemudian pengunjung bergeser ke aula Nabi Muhammad SAW. Aula Nabi Muhammad SAW mempunyai layar paling besar untuk menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW yang dilengkapi dengan diorama Gua Hira di bagian bawah layarnya.
Saat digambarkan Nabi Muhammad SAW mulai menerima wahyu Surat Al Alaq, diorama Gua Hira di bawahnya turut mengeluarkan sinar. Seakan-akan menceritakan ulang kisah pertemuan pertama Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril yang membuat Nabi Muhammad SAW menggigil sekujur badannya sampai diselimuti oleh istrinya Siti Khadijah.
Usai menonton di layar lebar tersebut, pengunjung akan diperlihatkan beberapa replika Gua Hira lengkap dengan gambaran suasana di puncak Gunung Nur dengan pemandangan Kota Makkah di bawahnya. Pokoknya mirip di Gua Hira betulan deh!
Setelah itu, pengunjung akan diarahkan menuju Museum Quran yang masih sederhana, pemerintah rencananya akan memindahkan Museum Quran dari tempat lain ke Hira Cultural District sehingga tempat ini menjadi lebih kaya.
Beres itu, mungkin tempat ini jadi favoritnya ibu-ibu, karena ada ruangan khusus berukuran cukup besar dimana ibu-ibu bisa berbelanja Quran percetakan Makkah, aneka karpet, sampai parfum. Uang Jokowi alias uang rupiah juga diterima, tidak perlu uang riyal.
"Jokowi, Ganjar, Prabowo, Anies, semua boleh. Beli 1 parfum 150 royal gratis 1 parfum," teriak seorang pria tenaga penjual di Hira Cultural District.
Jika masih kurang puas belanja, di sekitar Hira Cultural District juga ada tempat jualan oleh-oleh dan ice cream seharga 5 riyal saja.
Pengunjung juga dapat bersenang-senang di taman Hira, menikmati alam, kafe, restoran, dan fasilitas lainnya. Kurang apa lagi ya?
Oh iya, pemerintah Arab Saudi juga tengah membangun jalan besar menuju Gua Hira. Beberapa alat berat terlihat tengah membuka jalan menuju puncak Gunung Cahaya.
Jika sudah selesai, maka untuk mencapai puncak diperkirakan hanya beberapa menit saja, tak seperti sekarang yang butuh waktu 1-3 jam untuk mendaki.
Nantinya jalan menuju Gua Hira ini akan dilengkapi dengan rambu-rambu dan tindakan pengamanan bagi mereka yang ingin mendaki.
Hira Cultural District merupakan salah satu cara Arab Saudi menuju Vision 2030, sebuah kebijakan Saudi untuk mengurangi ketergantungan pada minyak.
(wsw/wsw)