Bangkok menjadi salah satu destinasi favorit orang Indonesia. Ada beberapa transportasi yang bisa kamu gunakan, tapi bus adalah yang paling murah.
Umumnya pilihan transportasi seperti taksi, tuk tuk dan MRT jadi yang paling diminati oleh turis di Bangkok. Taksi memberikan kenyamanan sampai ke tujuan, tuk tuk disukai karena unik, sementara MRT jadi pilihan karena cepat.
Namun ada satu transportasi yang bisa dibilang underrated, yaitu bus. detikTravel mencoba sendiri bagaimana rasanya naik bus di Bangko, Thailand.
Dari bandara saja, traveler sudah bisa menikmati transportasi ini. Entah dari Suvarnabhumi Airport atau Don Mueang Airport, layanan bus sudah tersedia.
Di Bandara Don Mueang sendiri ada 4 pilihan rute, A1 untuk rute Chatuchak Intercity dan Terminal Bus Mo Chit dengan tarif 30 Baht; A2 memiliki rute ke area Victory Monument dengan biaya 30 Baht; A3 memiliki rute Pratunam, Racthaprasong, Central Wolr, Racthadamri, Lumphini Park dengan harga 50 Baht; dan A4 untuk rute Democracy Monument, Khaosan Road, Sanam Luang dengan harga 50 Baht. Padahal kalau naik taksi, bisa sampai Rp 300 ribu lebih!
Jika dibandingkan dengan taksi, harga bus ini terbilang sangat murah. Fasilitas busnya mirip dengan Transjakarta, nyaman dan ber-AC.
Selanjutnya, bus umum di tengah kota. Cara paling mudah untuk mengetahui bus mana yang akan kita tumpangi adalah lewat Google Maps. Ketik lokasi awal dan tujuan akhir, kemudian pilih transportasi dengan gambar bus.
Dalam setiap perjalanan, saya melihat selalu ada beberapa pilihan bus untuk satu tujuan. Di sana tertulis nomor bus, tujuan akhir dan keterangan harga.
Dari nomor bus yang sama, ada 2 jenis bus yang disediakan, yaitu reguler dan AC. Bedanya, bus reguler tidak menggunakan AC, semua jendelanya tanpa kaca dan keadaan kendaraannya cukup tua. Tapi masih nyaman dan harganya paling murah, hanya 8 Baht saja jauh-dekat.
Tipe yang kedua adalah AC, bus ini sudah sangat nyaman dan dingin. Meski begitu, bus dengan AC tak selalu mobil baru. Harganya 20 baht jauh-dekat.
Oh iya, karena saya bepergian sebagai turis maka pembayaran dilakukan dengan menggunakan uang cash. Jika menggunakan uang elektronik, tarifnya hanya 15 Baht untuk bus AC. Bukan, ini bukan diskriminasi. Pembayaran cash disebut sebagai On To Go Payment atau bayar ditempat dan memang sedikit lebih mahal.
Jangan takut salah naik bus, karena tiap bus memiliki kondektur yang siap membantu. Kalau ragu, traveler bisa tanya dulu pada kondektur dengan hanya menyebutkan tujuan akhirmu.
Kondektur bus Bangkok pun terlihat unik. Mereka memegang benda tabung panjang sebagai tempat tiket dan uang receh. Tiap tiket yang keluar akan disobek di sana. Cara menagihnya dengan menggoyang-goyangkan benda itu, sehingga uang recehan berbunyi.
Mereka akan dengan sigap untuk menyuruhmu naik atau cari bus lain. Dari pengalaman, semua bus yang tertera di google maps sesuai dengan tujuan saya. Bahkan, ada keterangan jadwal bus juga, lho!
Transportasi bus di Bangkok sangat teratur, mereka tak akan berhenti sembarangan. Naik turun penumpang hanya boleh dilakukan di halte atau tempat yang memiliki plang bus stop.
Kebanyakan bus stop berada di dekat area-area atraksi wisata. Sebut saja Wat Pho dan Khaosan Road, bus stopnya berada sangat dekat dari tempat tersebut.
Semoga dengan membaca artikel ini, kamu yang mau liburan ke Bangkok bisa liburan tanpa bikin kantong boncos! Selamat jalan-jalan!
Simak Video "Video Jeroan Masjid Jawa di Thailand yang Didirikan Mertua Ahmad Dahlan"
(bnl/fem)