Terpopuler: AirAsia Salah Mendarat, Penumpang dan Pramugari Bingung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Terpopuler: AirAsia Salah Mendarat, Penumpang dan Pramugari Bingung

Femi Diah - detikTravel
Minggu, 17 Agu 2025 20:03 WIB
Terpopuler: AirAsia Salah Mendarat, Penumpang dan Pramugari Bingung
Ilustrasi AirAsia (flickr/Kentaro IEMOTO)
Jakarta -

Pesawat AirAsia yang terbang dari Malaysia ke Korea Selatan salah bandara tujuan. Penumpang dan pramugari pun terkejut.

Artikel itu menjadi yang terpopuler sepanjang pekan lalu. Kemudian disusul oleh Digigit Ular Berbisa, Turis Mesir Minta Ganti Rugi Rp 28,4 M ke Hotel Lombok di urutan kedua dan Padahal Sudah Booking, Turis Prancis Tetap Gagal Nginap di Hotel Bintang di peringkat ketiga.

Berikut 10 besar artikel terpopuler detiktravel pekan ini:

1. Pesawat AirAsia Salah Mendarat, Penumpang Kaget-Pramugari Bingung

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan Korea Herald, AirAsia itu terbang dari Bandara Internasional Kuala Lumpur dan seharusnya mendarat di Bandara Incheon pukul 19.50 pada Rabu (13/8). Namun, AirAsia D7 506 dilaporkan mendarat di Bandara Gimpo pukul 20.08 setelah berputar-putar di udara.

Para penumpang mengatakan pilot pun tampaknya tidak mengetahui bahwa pesawat salah bandara. Sebab, kapten mengumumkan bahwa mereka telah tiba di Incheon.

ADVERTISEMENT

Saat itu pula, para penumpang berdiri untuk mengambil tas di kabin atas. Lalu sebagian penumpang melihat ke luar jendela dan kaget, lalu memeriksa ponsel mereka untuk mengecek GPS. Dan..., ternyata mereka berada di Bandara Gimpo.

"Semua orang panik. Sepertinya awak kabin tidak tahu kami mendarat di Gimpo sampai penumpang memberi tahu mereka. Seorang awak kabin bahkan mengatakan dia perlu menelepon orang tuanya, yang sedang menunggunya di Bandara Internasional Incheon," ujar Lee Mi-hyun, salah satu penumpang.

Lee mencatat bahwa kru gagal menangani situasi dengan baik selama dua jam sebelum keberangkatan ke Incheon.

"Mereka tampak sama bingungnya dengan para penumpang. Tidak ada air yang ditawarkan, dan hampir tidak ada makanan tersisa di pesawat, membuat penumpang dan anak-anak kesal. Beberapa bahkan mengatakan mereka lebih suka turun di Gimpo sebelum pesawat berangkat ke Incheon," ujarnya.

Lee menceritakan bahwa kapten dan kru meminta maaf melalui sistem PA saat pesawat menuju Incheon dan pesawat mendarat pukul 22.59 waktu setempat.

Beberapa penumpang mengkritik maskapai karena gagal memberikan penjelasan yang jelas tentang situasi tersebut.

"Selama dua jam sebelum kami kembali ke Incheon, tidak ada penjelasan yang jelas tentang penyebab kesalahan pendaratan atau upaya apa pun untuk meyakinkan penumpang," ujar seorang penumpang lain bermarga Ryu.

Dikutip dari mothership, AirAsia membenarkan jika salah satu pesawatnya salah mendarat karena kondisi cuaca buruk di bandara tujuan. Maskapai pun meminta maaf.

"AirAsia X mengonfirmasi bahwa penerbangan D7506 dari Kuala Lumpur (KUL) ke Bandara Internasional Incheon (ICN) pada 13 Agustus mendarat dengan selamat pukul 22.54. Penerbangan telah dialihkan ke Bandara Internasional Gimpo (GMP) pada malam sebelumnya untuk pengisian bahan bakar menyusul kemacetan lalu lintas udara di ICN akibat kondisi cuaca buruk," keterangan maskapai.

"Keselamatan adalah prioritas utama kami, dan kapten bertindak sepenuhnya sesuai dengan prosedur operasi standar, termasuk memberi tahu penumpang tentang pengalihan tersebut, yang awalnya dalam bahasa Inggris. Terjadi miskomunikasi dalam pengumuman awak kabin saat pendaratan, yang segera diklarifikasi oleh kapten, mengonfirmasi pengalihan ke Bandara Gimpo karena cuaca buruk dan pengisian bahan bakar," tulis maskapai.

2. Digigit Ular Berbisa, Turis Mesir Minta Ganti Rugi Rp 28,4 M ke Hotel Lombok

WN Mesir, Ahmed Samy Niazy Elgharably digigit ular berbisa saat menginap di Novotel Hotel, Kuta Lombok. (Bayu Perdana). Turis Mesir digigit ular berbisa, tuntut hotel Rp 28,4 miliar (Dok. Bayu Perdana)
Turis Mesir, Ahmed Samy Niazy El Gharably, menuntut ganti rugi sebesar Rp 28,4 miliar ke Novotel Lombok Resort and Villas, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB. Tuntutan itu dilayangkan Ahmed usai digigit ular berbisa di halaman hotel.

Dilansir detikbali, Ahmed digigit ular kala menginap pada 22 Juli 2024. Kuasa hukum Ahmed, Atmaja Wijaya, menerangkan gugatan itu dilakukan karena tidak ada titik temu setelah pelaporan dilayangkan ke Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Lombok.

Adapun pelaporan itu teregister dengan nomor: 14BPSK/II/2025 pada Maret 2025. Hotel tersebut digugat sebesar Rp 28,4 miliar oleh Ahmed. Persidangan tahap pertama gugatan Ahmed berlangsung pada Rabu (13/8/2025) lalu.

Turis Mesir yang bekerja di bagian pemasaran di Dubai, Uni Emirat Arab, itu pun masih merasa sakit setelah mendapat gigitan luar. Gugatan itu dihitung dari akumulasi dari biaya perawatan yang dibayar sendiri oleh Ahmed hingga produktivitas kerja korban yang berkurang lantaran insiden tersebut.

"Jadi ini berkonsekuensi terhadap gaji yang didapat klien kami saat bekerja di Dubai. Selain itu, Ahmed juga mengalami kelainan di kaki pasca-terkena gigitan jari kaki panjang sebelah," kata Atmaja kepada detikBali saat dimintai konfirmasi, Rabu (13/8).

Adapun rincian kerugian materiil yang dialami Ahmed mencakup biaya medical check up dan berobat sebesar Rp 26.062.748, 9 bulan pemotongan gaji sebesar Rp 979.156.100, dan biaya asuransi selama 9 bulan senilai Rp 1.113.840. Kerugian lainnya yakni berupa biaya tiket pulang-pergi Dubai-Bali senilai Rp 20.373.400. Total kerugiannya mencapai Rp 1.026.706.088.

Tak hanya itu, Atmaja memerinci, Ahmed juga mengalami kerugian immateriel berupa biaya pengobatan jangka panjang Rp 1.251.722.592, potensi kehilangan pendapatan atau gaji Rp 108.795.122Γ—12 bulanΓ—20 tahun Rp 26.110.829.333, serta estimasi kenaikan premi asuransi Rp 1.113.840 Γ· 9 bulan Rp 123.760,00 per bulan.

"Dari uraian tersebut, disimpulkan total kerugian materiel dan immateriil Rp 28.441.721.333," kata Atmaja.

3. Padahal Sudah Booking, Turis Prancis Tetap Gagal Nginap di Hotel Bintang

Ilustrasi hotel Ilustrasi hotel (Getty Images/davit85)
Wisatawan asal Prancis kecewa berat setelah mengetahui hotel bintang lima yang mereka pesan untuk liburan di Maroko ternyata tidak memiliki kamar kosong. Bukan satu atau dua turis, namun puluhan pelancong mengalami nasib serupa.

Mengutip Marocco World News, Mingggu (17/8/2025) salah satu turis yang gagal menginap itu adalah Dylan. Dia pergi bersama orang tua dan pasangannya mengaku telah memesan kamar di White Beach.

Dylan dan keluarganya tiba di Maroko pada 31 Juli. Saat tiba di lokasi penjemputan, mereka justru mendengar keributan antara beberapa turis dan perwakilan agen perjalanan.

"Kami diberi tahu bahwa hotelnya overbooking, kamar penuh," ujar Dylan.

Agen tur menawarkan hotel pengganti, yakni Palais des Roses di Agadir. Mereka meyakinkan bahwa satu-satunya perbedaan adalah kehadiran tamu anak-anak, sementara hotel tersebut disebut baru direnovasi.

Namun kenyataannya jauh dari yang dijanjikan. Dylan menggambarkan hotel pengganti itu secara fasilitas sangat jauh berbeda dari hotel yang ia pesan sebelumnya. Dia juga menyebut sekitar 20 hingga 30 turis lain mengalami nasib serupa hari itu, sementara sekitar 50 lainnya terkena dampaknya pekan sebelumnya.

Karena khawatir kehilangan akomodasi di tengah musim liburan, sebagian besar dari mereka terpaksa menerima pemindahan. Dan upaya Dylan menghubungi agen di Prancis pun gagal.

"Ini sebuah kebohongan, manipulasi, dan upaya untuk memaksa kami menandatangani dokumen yang melepaskan hak atas pengembalian dana," kata pengalamannya pada platform LinkedIn.

4. Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan

Bus baru PO SAN Bus tak lagi memasang lagu ketimbang harus membayar royalti, (Instagram @adiputro_official)
Penumpang bus akan merasakan suasana berbeda saat dalam perjalanan. Manajemen bus mulai menghentikan layanan musik atau lagu setelah aturan baru terkait pembayaran royalti musik.

Salah satu PO Bus yang menghentikan pemutaran lagu atau musik itu adalah PT SAN Putra Sejahtera atau PO SAN.

"SAN Lovers tersayang, manajemen PT. SAN Putra Sejahtera senantiasa mentaati aturan dalam PP No. 56 Tahun 2021 mengenai Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/Musik di Angkutan Umum termasuk bus. Untuk menghindari adanya pelanggaran atas peraturan tersebut maka dengan ini manajemen PT. SAN Putra Sejahtera untuk sementara waktu tidak lagi memutarkan lagu atau musik di dalam bus PO. SAN selama perjalanan," tulis akun PO SAN di Instagram.

Penghentian itu dilakukan agar tidak ada biaya tambahan untuk tarif bus. "Hal ini kami lakukan agar tidak membebani pelanggan PO. SAN dengan komponen biaya royalti di dalam tarif tiket SAN," tulis PO SAN.

5. PO SAN Hentikan Pemutaran Musik di Bus, Hasil Diskusi dengan AKSI

Bus PO SAN dengan livery klasik meluncur dari karoseri Laksana PO San (Dok. Laksana)
Manajemen PT. SAN Putra Sejahtera resmi menghentikan pemutaran musik di seluruh armadanya, termasuk fasilitas AVOD (Audio Video on Demand) di kelas Madar Class.

Kebijakan ini diambil setelah adanya PP No. 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu/Musik di angkutan umum. Manajemen PO. SAN menyebut langkah ini sebagai bentuk kepatuhan hukum sekaligus upaya menjaga harga tiket tetap terjangkau tanpa tambahan biaya royalti.

Dirut PO. SAN yang juga Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, menjelaskan keputusan tersebut bukan tanpa pertimbangan.

"Sikap kami ini, kami ambil setelah berdiskusi ke teman-teman musisi, diskusi dengan anggota AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia)," ujarnya.

"Di saat operator berbenah dalam pelayanan disertai dengan efisiensi agar harga ticket dapat di jangkau masyarakat namun dihadapkan oleh regulasi yang harus 'membebani' masyarakat. Dengan segala maaf kami harus bersikap seperti ini untuk tetap dapat melayani," timpalnya lagi.

6. Melancong ke Singapura akan Lebih Sulit? Traveler Berisiko Tinggi Auto Ditolak!

Singapore, the Merlion, statue representing a mythical creature with a lions head and the body of a fish, in Marina Bay. In the background the Marina Bay Sands (hotel and shopping mall). (Photo by: Benard E/Andia/Universal Images Group via Getty Images) Ilustrasi wisata Singapura (Benard E/Andia/Getty Image)
Mulai 2026, Singapura akan memberlakukan kebijakan No-Boarding Directive (NBD) bagi traveler berisiko tinggi atau yang dianggap bisa menimbulkan ancaman kesehatan, keamanan, dan imigrasi.

Artinya, traveler jenis ini akan langsung ditolak sebelum naik pesawat atau kapal menuju Singapura. Aturan tersebut berlaku di pos udara tahun 2026 dan di pos laut tahun 2028, dengan sanksi denda hingga 10.000 dolar Singapura bagi operator transportasi yang melanggar.

Kebijakan ini merupakan tindak lanjut Amandemen UU Imigrasi yang mulai berlaku 31 Desember 2024. Awalnya, ICA juga berencana menerapkan penyaringan di pos pemeriksaan darat, namun rencana itu terkendala karena operator bus menilai sulit untuk mengumpulkan data penumpang terlebih dahulu.

Meski begitu, ICA menegaskan upaya profiling dan teknologi deteksi baru sudah mampu mengidentifikasi lebih banyak traveler berisiko, sehingga jumlah orang asing yang ditolak masuk meningkat 43 persen pada semester pertama 2025.

Singapura memang menghadapi lonjakan besar volume pelancong lintas batas, dari 197 juta pada 2015 menjadi 230 juta pada 2024. Ke depan, angka ini diprediksi terus naik seiring beroperasinya Jaringan Sistem Transit Cepat Johor Bahru–Singapura (2026), Terminal 5 Bandara Changi (pertengahan 2030-an), dan perluasan Pos Pemeriksaan Woodlands. Dengan keterbatasan tenaga kerja, ICA semakin mengandalkan teknologi untuk memperkuat keamanan sekaligus mempercepat layanan.

Kini, Singapura juga menjadi salah satu negara pertama di dunia yang menerapkan pemeriksaan imigrasi tanpa paspor. Traveler bisa melewati pos pemeriksaan dengan biometrik wajah/iris atau kode QR, yang disebut memangkas waktu antrean hingga 30 persen di pos darat Woodlands dan Tuas. Meski syarat masuk semakin ketat bagi pelancong berisiko, otoritas menegaskan langkah ini perlu untuk menjaga keamanan di tengah arus wisatawan yang terus meningkat.

7. Kisah 2 WNI Berhati Malaikat di Jepang, Menolong Gadis Asing yang Tersesat

2 WNI Mendapat Penghargaan dari Kepolisian Kamo, Jepang Dua WNI mendapatkan penghargaan dari Kepolisian Kamo, Jepang (dok. Istimewa)
Dua Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang mendapatkan penghargaan khsuus dari pemerintah Jepang. Mereka menolong anak gadis asing yang sedang tersesat.

Tepatnya, penghargaan itu didapatkan dari Kepala Kantor Kepolisian Kamo di Prefektur Gifu. Kisah itu berawal pada 16 Juli 2025. Saat itu, kedua WNI bernama Abi Setiawan dan Ahmad Miftah Al Hilmi sedang dalam perjalanan menuju ke kantor tempat mereka bekerja, sekitar pukul 23.50 waktu setempat.

Abi dan Hilmi adalah pekerja untuk Tokai Corporation, produsen korek api ternama. Keduanya masih berstatus sebagai intern trainee, atau pekerja magang.

Abi saat itu melihat ada anak gadis berkebangsaan asing yang sedang berjalan tanpa alas kaki di persimpangan jalan di kota Sakahogi, Prefektur Gifu.

Abi kemudian mengubungi temannya, Ahmad yang sudah lancar berbahasa Jepang. Sepuluh menit kemudian, Ahmad pun tiba. Dia kemudian bertanya kepada gadis asing tadi memakai bahasa Jepang dan bahasa Inggris,

"What's your name?," tanya Ahmad.

"Where do you live?," tanya dia lagi.

Namun si gadis asing tadi tak mau menjawab dan tetap diam. Raut wajah si gadis asing bahkan terlihat cemas.

Abi dan Ahmad akhirnya pergi ke kantor polisi terdekat, Sakaiwai di Kantor Polisi Kamo dan menjelaskan situasi yang mereka hadapi melalui sambungan telepon.

Sambil menunggu kedatangan polisi, mereka tetap menemani si gadis asing itu dan mencoba untuk menenangkan dia yang terlihat cemas.

Setelah polisi tiba, barulah kedua WNI tersebut menyerahkan gadis asing itu. Sang gadis asing akhirnya bisa kembali dengan selamat dan bertemu lagi dengan keluarganya.

8. Bus Hentikan Pemutaran Lagu di Jalan, Netizen: Lebih Nyaman

Korean women friends visiting Seoul by bus in their first holiday together Ilustrasi penumpang bus (Getty Images/LeoPatrizi)
Aramada bus mulai menghentikan pemutaran lagu selama perjalanan makin panjang, termasuk PT Gunung Harta yang melayani perjalanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Penumpang lebih senang.

Aturan ini muncul sebagai respons penerapan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 56 tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau musik, yang mengatur kewajiban pembayaran royalti dari pihak yang menggunakannya secara komersial. Royalti nantinya dikelola dan didistribusikan sesuai aturan yang berlaku.

Penumpang merespons positif. Mereka lebih senang perjalanan tanpa musik.

"Saya pelanggan GH dan jujur sih, naik GH lebih nyaman tanpa musik yang distel driver (selera musiknya belum tentu sama) dan suasana silent lebih syahdu ada gitu," tulis hadijakartalawyer.

Akun lain, misal fiki.asad, juga setuju karena musik bus malam kerap bikin mau muntah dan mirip sound horeg. Sedangkan warganet lain menyarankan musik tetap diputar, namun dipilih dari musisi yang sudah menyatakan karyanya gratis. Pilihan lain adalah memperbaiki WiFi sehingga penumpang bisa nyetel musik dari perangkatnya sendir

9. Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar

Ilustrasi hotel Ilustrasi hotel (Getty Images/Anchiy)
Hotel-hotel di Mataram terkejut setelah menerima surat tagihan membayar royalti musik dari LMKN. Alasan mereka karena ada musik yang diputar dari TV di kamar.

Para pengusaha hotel di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), merasa kaget dan bingung setelah menerima 'surat cinta' dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). LMKN adalah sebuah lembaga yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 untuk mengelola royalti hak cipta lagu dan/atau musik. LMKN bertugas menarik, menghimpun, dan mendistribusikan royalti, serta mengelola kepentingan hak ekonomi pencipta dan pemilik hak terkait.

'Surat cinta' itu berupa tagihan untuk membayar royalti musik yang diputar oleh hotel. Padahal, hotel sudah menyetop untuk tidak memutar musik. Namun alasan pihak LMKN menagih royalti ke hotel-hotel cukup di luar nalar.

"Teman-teman hotel sudah disurati, karena menurut LMKN, semua usaha yang menyediakan sarana hiburan seperti musik wajib (bayar royalti). (Teman-teman di hotel) sudah komentar kalau hotel nggak mutar musik, tapi jawaban mereka (LMKN), kan di kamar ada TV, TV itu bisa dipakai mendengarkan musik oleh tamu. Itu argumen mereka (LMKN)," kata Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) I Made Adiyasa saat dikonfirmasi, Senin (11/8).

10. Pengiriman Pesawat Juli 2025, Boeing Ketinggalan dari Airbus

Boeing 777-300ER Ilustrasi Boeing (Boeing)
Produsen pesawat AS, Boeing mengirimkan 48 pesawat pada Juli. Angka itu turun dari 60 pesawat pada bulan Juni, tetapi lima pesawat lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Pengiriman itu merupakan pengiriman terbanyak yang dilakukan Boeing pada bulan Juli sejak 2017, ketika mereka mengirimkan 58 pesawat.

Meski begitu Boeing masih tertinggal jauh di belakang pesaingnya dari Eropa, Airbus, dalam pengiriman tahun ini.

Airbus mengutip Reuters sudah mengirim 67 pesawat jetnya pada bulan Juli meskipun semakin banyak pesawat yang tidak dapat dikirimkan karena kekurangan mesin.

Jumlah tersebut turun dari 77 unit pada Juli 2024, tetapi jumlah tersebut meningkatkan total pengiriman Airbus hingga saat ini menjadi 373 unit, dibandingkan dengan 328 unit milik Boeing.

Airbus juga memimpin dari Boeing dalam hal pengiriman jet lorong tunggal, dengan 286 unit keluarga A320neo lebih banyak dibandingkan dengan 243 unit jet 737 MAX milik Boeing. Sekitar 66% dari seluruh jet komersial adalah pesawat lorong tunggal.

Boeing mengirimkan 37 unit jet 737 MAX terlarisnya pada bulan Juli, 20 di antaranya untuk penyewa pesawat dan 17 unit untuk maskapai.

Boeing juga menyerahkan 8 unit 787, dua unit pesawat kargo 777, dan satu unit pesawat kargo 767. Airbus mengirimkan lima unit jet regional A220, 54 unit keluarga A320neo yang merupakan sumber pendapatan utamanya, dua unit A330, dan enam unit A350.

Boeing mencatat 31 pesanan kotor pada bulan Juli, termasuk 30 pesanan untuk jet 737 MAX dan satu pesanan untuk 787. Republik Irak membatalkan satu pesanan 787, meskipun masih memiliki tujuh pesanan 787.

Pada akhir Juli, Boeing disebutkan sudah menerima 699 pesanan baru tahun ini, atau 655 pesanan bersih setelah disesuaikan dengan pembatalan dan konversi. Antrean pesanannya mencapai 5.968 setelah disesuaikan dengan standar akuntansi AS.

Halaman 2 dari 10
Turis Mesir, Ahmed Samy Niazy El Gharably, menuntut ganti rugi sebesar Rp 28,4 miliar ke Novotel Lombok Resort and Villas, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB. Tuntutan itu dilayangkan Ahmed usai digigit ular berbisa di halaman hotel.

Dilansir detikbali, Ahmed digigit ular kala menginap pada 22 Juli 2024. Kuasa hukum Ahmed, Atmaja Wijaya, menerangkan gugatan itu dilakukan karena tidak ada titik temu setelah pelaporan dilayangkan ke Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Lombok.

Adapun pelaporan itu teregister dengan nomor: 14BPSK/II/2025 pada Maret 2025. Hotel tersebut digugat sebesar Rp 28,4 miliar oleh Ahmed. Persidangan tahap pertama gugatan Ahmed berlangsung pada Rabu (13/8/2025) lalu.

Turis Mesir yang bekerja di bagian pemasaran di Dubai, Uni Emirat Arab, itu pun masih merasa sakit setelah mendapat gigitan luar. Gugatan itu dihitung dari akumulasi dari biaya perawatan yang dibayar sendiri oleh Ahmed hingga produktivitas kerja korban yang berkurang lantaran insiden tersebut.

"Jadi ini berkonsekuensi terhadap gaji yang didapat klien kami saat bekerja di Dubai. Selain itu, Ahmed juga mengalami kelainan di kaki pasca-terkena gigitan jari kaki panjang sebelah," kata Atmaja kepada detikBali saat dimintai konfirmasi, Rabu (13/8).

Adapun rincian kerugian materiil yang dialami Ahmed mencakup biaya medical check up dan berobat sebesar Rp 26.062.748, 9 bulan pemotongan gaji sebesar Rp 979.156.100, dan biaya asuransi selama 9 bulan senilai Rp 1.113.840. Kerugian lainnya yakni berupa biaya tiket pulang-pergi Dubai-Bali senilai Rp 20.373.400. Total kerugiannya mencapai Rp 1.026.706.088.

Tak hanya itu, Atmaja memerinci, Ahmed juga mengalami kerugian immateriel berupa biaya pengobatan jangka panjang Rp 1.251.722.592, potensi kehilangan pendapatan atau gaji Rp 108.795.122Γ—12 bulanΓ—20 tahun Rp 26.110.829.333, serta estimasi kenaikan premi asuransi Rp 1.113.840 Γ· 9 bulan Rp 123.760,00 per bulan.

"Dari uraian tersebut, disimpulkan total kerugian materiel dan immateriil Rp 28.441.721.333," kata Atmaja.

Wisatawan asal Prancis kecewa berat setelah mengetahui hotel bintang lima yang mereka pesan untuk liburan di Maroko ternyata tidak memiliki kamar kosong. Bukan satu atau dua turis, namun puluhan pelancong mengalami nasib serupa.

Mengutip Marocco World News, Mingggu (17/8/2025) salah satu turis yang gagal menginap itu adalah Dylan. Dia pergi bersama orang tua dan pasangannya mengaku telah memesan kamar di White Beach.

Dylan dan keluarganya tiba di Maroko pada 31 Juli. Saat tiba di lokasi penjemputan, mereka justru mendengar keributan antara beberapa turis dan perwakilan agen perjalanan.

"Kami diberi tahu bahwa hotelnya overbooking, kamar penuh," ujar Dylan.

Agen tur menawarkan hotel pengganti, yakni Palais des Roses di Agadir. Mereka meyakinkan bahwa satu-satunya perbedaan adalah kehadiran tamu anak-anak, sementara hotel tersebut disebut baru direnovasi.

Namun kenyataannya jauh dari yang dijanjikan. Dylan menggambarkan hotel pengganti itu secara fasilitas sangat jauh berbeda dari hotel yang ia pesan sebelumnya. Dia juga menyebut sekitar 20 hingga 30 turis lain mengalami nasib serupa hari itu, sementara sekitar 50 lainnya terkena dampaknya pekan sebelumnya.

Karena khawatir kehilangan akomodasi di tengah musim liburan, sebagian besar dari mereka terpaksa menerima pemindahan. Dan upaya Dylan menghubungi agen di Prancis pun gagal.

"Ini sebuah kebohongan, manipulasi, dan upaya untuk memaksa kami menandatangani dokumen yang melepaskan hak atas pengembalian dana," kata pengalamannya pada platform LinkedIn.

Penumpang bus akan merasakan suasana berbeda saat dalam perjalanan. Manajemen bus mulai menghentikan layanan musik atau lagu setelah aturan baru terkait pembayaran royalti musik.

Salah satu PO Bus yang menghentikan pemutaran lagu atau musik itu adalah PT SAN Putra Sejahtera atau PO SAN.

"SAN Lovers tersayang, manajemen PT. SAN Putra Sejahtera senantiasa mentaati aturan dalam PP No. 56 Tahun 2021 mengenai Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/Musik di Angkutan Umum termasuk bus. Untuk menghindari adanya pelanggaran atas peraturan tersebut maka dengan ini manajemen PT. SAN Putra Sejahtera untuk sementara waktu tidak lagi memutarkan lagu atau musik di dalam bus PO. SAN selama perjalanan," tulis akun PO SAN di Instagram.

Penghentian itu dilakukan agar tidak ada biaya tambahan untuk tarif bus. "Hal ini kami lakukan agar tidak membebani pelanggan PO. SAN dengan komponen biaya royalti di dalam tarif tiket SAN," tulis PO SAN.

Manajemen PT. SAN Putra Sejahtera resmi menghentikan pemutaran musik di seluruh armadanya, termasuk fasilitas AVOD (Audio Video on Demand) di kelas Madar Class.

Kebijakan ini diambil setelah adanya PP No. 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu/Musik di angkutan umum. Manajemen PO. SAN menyebut langkah ini sebagai bentuk kepatuhan hukum sekaligus upaya menjaga harga tiket tetap terjangkau tanpa tambahan biaya royalti.

Dirut PO. SAN yang juga Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, menjelaskan keputusan tersebut bukan tanpa pertimbangan.

"Sikap kami ini, kami ambil setelah berdiskusi ke teman-teman musisi, diskusi dengan anggota AKSI (Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia)," ujarnya.

"Di saat operator berbenah dalam pelayanan disertai dengan efisiensi agar harga ticket dapat di jangkau masyarakat namun dihadapkan oleh regulasi yang harus 'membebani' masyarakat. Dengan segala maaf kami harus bersikap seperti ini untuk tetap dapat melayani," timpalnya lagi.

Mulai 2026, Singapura akan memberlakukan kebijakan No-Boarding Directive (NBD) bagi traveler berisiko tinggi atau yang dianggap bisa menimbulkan ancaman kesehatan, keamanan, dan imigrasi.

Artinya, traveler jenis ini akan langsung ditolak sebelum naik pesawat atau kapal menuju Singapura. Aturan tersebut berlaku di pos udara tahun 2026 dan di pos laut tahun 2028, dengan sanksi denda hingga 10.000 dolar Singapura bagi operator transportasi yang melanggar.

Kebijakan ini merupakan tindak lanjut Amandemen UU Imigrasi yang mulai berlaku 31 Desember 2024. Awalnya, ICA juga berencana menerapkan penyaringan di pos pemeriksaan darat, namun rencana itu terkendala karena operator bus menilai sulit untuk mengumpulkan data penumpang terlebih dahulu.

Meski begitu, ICA menegaskan upaya profiling dan teknologi deteksi baru sudah mampu mengidentifikasi lebih banyak traveler berisiko, sehingga jumlah orang asing yang ditolak masuk meningkat 43 persen pada semester pertama 2025.

Singapura memang menghadapi lonjakan besar volume pelancong lintas batas, dari 197 juta pada 2015 menjadi 230 juta pada 2024. Ke depan, angka ini diprediksi terus naik seiring beroperasinya Jaringan Sistem Transit Cepat Johor Bahru–Singapura (2026), Terminal 5 Bandara Changi (pertengahan 2030-an), dan perluasan Pos Pemeriksaan Woodlands. Dengan keterbatasan tenaga kerja, ICA semakin mengandalkan teknologi untuk memperkuat keamanan sekaligus mempercepat layanan.

Kini, Singapura juga menjadi salah satu negara pertama di dunia yang menerapkan pemeriksaan imigrasi tanpa paspor. Traveler bisa melewati pos pemeriksaan dengan biometrik wajah/iris atau kode QR, yang disebut memangkas waktu antrean hingga 30 persen di pos darat Woodlands dan Tuas. Meski syarat masuk semakin ketat bagi pelancong berisiko, otoritas menegaskan langkah ini perlu untuk menjaga keamanan di tengah arus wisatawan yang terus meningkat.

Dua Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang mendapatkan penghargaan khsuus dari pemerintah Jepang. Mereka menolong anak gadis asing yang sedang tersesat.

Tepatnya, penghargaan itu didapatkan dari Kepala Kantor Kepolisian Kamo di Prefektur Gifu. Kisah itu berawal pada 16 Juli 2025. Saat itu, kedua WNI bernama Abi Setiawan dan Ahmad Miftah Al Hilmi sedang dalam perjalanan menuju ke kantor tempat mereka bekerja, sekitar pukul 23.50 waktu setempat.

Abi dan Hilmi adalah pekerja untuk Tokai Corporation, produsen korek api ternama. Keduanya masih berstatus sebagai intern trainee, atau pekerja magang.

Abi saat itu melihat ada anak gadis berkebangsaan asing yang sedang berjalan tanpa alas kaki di persimpangan jalan di kota Sakahogi, Prefektur Gifu.

Abi kemudian mengubungi temannya, Ahmad yang sudah lancar berbahasa Jepang. Sepuluh menit kemudian, Ahmad pun tiba. Dia kemudian bertanya kepada gadis asing tadi memakai bahasa Jepang dan bahasa Inggris,

"What's your name?," tanya Ahmad.

"Where do you live?," tanya dia lagi.

Namun si gadis asing tadi tak mau menjawab dan tetap diam. Raut wajah si gadis asing bahkan terlihat cemas.

Abi dan Ahmad akhirnya pergi ke kantor polisi terdekat, Sakaiwai di Kantor Polisi Kamo dan menjelaskan situasi yang mereka hadapi melalui sambungan telepon.

Sambil menunggu kedatangan polisi, mereka tetap menemani si gadis asing itu dan mencoba untuk menenangkan dia yang terlihat cemas.

Setelah polisi tiba, barulah kedua WNI tersebut menyerahkan gadis asing itu. Sang gadis asing akhirnya bisa kembali dengan selamat dan bertemu lagi dengan keluarganya.

Aramada bus mulai menghentikan pemutaran lagu selama perjalanan makin panjang, termasuk PT Gunung Harta yang melayani perjalanan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Penumpang lebih senang.

Aturan ini muncul sebagai respons penerapan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 56 tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu dan/atau musik, yang mengatur kewajiban pembayaran royalti dari pihak yang menggunakannya secara komersial. Royalti nantinya dikelola dan didistribusikan sesuai aturan yang berlaku.

Penumpang merespons positif. Mereka lebih senang perjalanan tanpa musik.

"Saya pelanggan GH dan jujur sih, naik GH lebih nyaman tanpa musik yang distel driver (selera musiknya belum tentu sama) dan suasana silent lebih syahdu ada gitu," tulis hadijakartalawyer.

Akun lain, misal fiki.asad, juga setuju karena musik bus malam kerap bikin mau muntah dan mirip sound horeg. Sedangkan warganet lain menyarankan musik tetap diputar, namun dipilih dari musisi yang sudah menyatakan karyanya gratis. Pilihan lain adalah memperbaiki WiFi sehingga penumpang bisa nyetel musik dari perangkatnya sendir

Hotel-hotel di Mataram terkejut setelah menerima surat tagihan membayar royalti musik dari LMKN. Alasan mereka karena ada musik yang diputar dari TV di kamar.

Para pengusaha hotel di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), merasa kaget dan bingung setelah menerima 'surat cinta' dari Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). LMKN adalah sebuah lembaga yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014 untuk mengelola royalti hak cipta lagu dan/atau musik. LMKN bertugas menarik, menghimpun, dan mendistribusikan royalti, serta mengelola kepentingan hak ekonomi pencipta dan pemilik hak terkait.

'Surat cinta' itu berupa tagihan untuk membayar royalti musik yang diputar oleh hotel. Padahal, hotel sudah menyetop untuk tidak memutar musik. Namun alasan pihak LMKN menagih royalti ke hotel-hotel cukup di luar nalar.

"Teman-teman hotel sudah disurati, karena menurut LMKN, semua usaha yang menyediakan sarana hiburan seperti musik wajib (bayar royalti). (Teman-teman di hotel) sudah komentar kalau hotel nggak mutar musik, tapi jawaban mereka (LMKN), kan di kamar ada TV, TV itu bisa dipakai mendengarkan musik oleh tamu. Itu argumen mereka (LMKN)," kata Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) I Made Adiyasa saat dikonfirmasi, Senin (11/8).

Produsen pesawat AS, Boeing mengirimkan 48 pesawat pada Juli. Angka itu turun dari 60 pesawat pada bulan Juni, tetapi lima pesawat lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Pengiriman itu merupakan pengiriman terbanyak yang dilakukan Boeing pada bulan Juli sejak 2017, ketika mereka mengirimkan 58 pesawat.

Meski begitu Boeing masih tertinggal jauh di belakang pesaingnya dari Eropa, Airbus, dalam pengiriman tahun ini.

Airbus mengutip Reuters sudah mengirim 67 pesawat jetnya pada bulan Juli meskipun semakin banyak pesawat yang tidak dapat dikirimkan karena kekurangan mesin.

Jumlah tersebut turun dari 77 unit pada Juli 2024, tetapi jumlah tersebut meningkatkan total pengiriman Airbus hingga saat ini menjadi 373 unit, dibandingkan dengan 328 unit milik Boeing.

Airbus juga memimpin dari Boeing dalam hal pengiriman jet lorong tunggal, dengan 286 unit keluarga A320neo lebih banyak dibandingkan dengan 243 unit jet 737 MAX milik Boeing. Sekitar 66% dari seluruh jet komersial adalah pesawat lorong tunggal.

Boeing mengirimkan 37 unit jet 737 MAX terlarisnya pada bulan Juli, 20 di antaranya untuk penyewa pesawat dan 17 unit untuk maskapai.

Boeing juga menyerahkan 8 unit 787, dua unit pesawat kargo 777, dan satu unit pesawat kargo 767. Airbus mengirimkan lima unit jet regional A220, 54 unit keluarga A320neo yang merupakan sumber pendapatan utamanya, dua unit A330, dan enam unit A350.

Boeing mencatat 31 pesanan kotor pada bulan Juli, termasuk 30 pesanan untuk jet 737 MAX dan satu pesanan untuk 787. Republik Irak membatalkan satu pesanan 787, meskipun masih memiliki tujuh pesanan 787.

Pada akhir Juli, Boeing disebutkan sudah menerima 699 pesanan baru tahun ini, atau 655 pesanan bersih setelah disesuaikan dengan pembatalan dan konversi. Antrean pesanannya mencapai 5.968 setelah disesuaikan dengan standar akuntansi AS.

(fem/fem)

Simak Video "Video: Bandara Incheon Batal Sediakan Jalur Khusus untuk Selebriti-Idol K-Pop"
[Gambas:Video 20detik]

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads