Kisah Pulau Terpencil 'Penebus Dosa' Oppenheimer

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Pulau Terpencil 'Penebus Dosa' Oppenheimer

CNN Indonesia - detikTravel
Sabtu, 29 Jul 2023 23:05 WIB
St John/cdwheatley/Getty Images via BBC
Foto: Pulau St John di Karibia (cdwheatley/Getty Images via BBC)
St. John -

Film Oppenheimer masih jadi pembicaraan traveler. Dijuluki sebagai Father of the Atomic Bomb, Oppenheimer menghabiskan hari-hari terakhirnya di pulau terpencil ini.

Oppenheimer adalah film biopik yang menceritakan kisah hidup fisikawan J. Robert Oppenheimer, yang berperan penting dalam penelitian dan pengembangan bom atom di bawah proyek The Manhattan Project pada tahun 1940-an.

Oppenheimer dianggap sebagai pencipta bom atom. Di masa lalu, Oppenheimer secara terbuka bergulat dengan konsekuensi moral dari bom ciptaannya setelah Perang Dunia Kedua usai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya sedikit orang yang tahu, Oppenheimer menghabiskan sebagian besar hari-hari terakhirnya di Karibia sebagai orang buangan.

Seperti dilansir dari BBC, dampak politik sangat memengaruhi kehidupan pribadi Oppenheimer. Ia menghabiskan sisa hari-harinya secara efektif dengan bersembunyi di pulau terpencil bernama St. John di Kepulauan Virgin, Amerika Serikat (AS).

ADVERTISEMENT

"Pada tahun 1945, setelah (militer AS menjatuhkan bom atom di) Hiroshima dan Nagasaki, Oppenheimer dielu-elukan sebagai pahlawan nasional. Gambarnya diletakkan di sampul majalah Time and Life dan dia menjadi ilmuwan selebritas paling terkenal di Amerika," kata Kai Bird, yang bukunya berjudul American Prometheus: The Triumph and Tragedy of J Robert Oppenheimer, memenangkan Hadiah Pulitzer.

Kai Bird menulis buku itu bersama mendiang Martin J Sherwin, yang kemudian menginspirasi film biopik Oppenheimer karya Christopher Nolan.

"Kemudian pada tahun 1954, dia tiba-tiba menjadi paria (golongan masyarakat terendah) dan menghilang dari kehidupan nasional sampai hari kematiannya," ucap Kai Bird.

Oppenheimer Sembunyi di Pulau St. John

St. John adalah tempat yang bagus untuk bersembunyi dan menjadi anonim. Saat ini, lahan seluas dua hektar tempat fisikawan menghilang dan tinggal paruh waktu di pondok sederhana dari tahun 1955 hingga kematiannya pada tahun 1967 adalah tanah publik, yang dikenal secara lokal sebagai Pantai Oppenheimer.

Meskipun tidak muncul di sebagian besar peta wisata, tempat ini sering disebut-sebut sebagai salah satu pantai terbaik di Kepulauan Virgin dan salah satu rahasia yang paling dijaga.

Demikian pula, kisah yang tidak banyak diketahui tentang bagaimana Oppenheimer berubah dari pahlawan menjadi penjahat dan orang buangan di Karibia menawarkan gambaran sekilas yang menarik tentang kehidupan salah satu ilmuwan paling terkenal di AS, dan pulau yang akhirnya membentuk hari-hari terakhirnya.

Menurut Bird, Oppenheimer menjadi "dipermalukan, terluka parah, dan kelelahan secara fisik dan psikologis".

Jadi, musim panas pada 1955, Oppenheimer meninggalkan rumahnya di Princeton, New Jersey, naik kapal layar setinggi 72 kaki bersama istri dan dua anaknya dan berlayar ke St John.

"Dia melarikan diri. Melarikan diri dari ketenaran sebagai bapak bom atom, tetapi juga ketenaran yang mengganggunya setelah persidangan tahun 1954, kecurigaan ketidaksetiaan, dicurigai menjadi seorang Komunis atau mungkin mata-mata," kata Bird.

"Ketika mereka (keluarga Oppenheimer) melihat pulau itu untuk pertama kalinya, Oppenheimer jatuh cinta pada St John, jadi, dia kembali pada tahun berikutnya dan akhirnya menemukan beberapa properti di pantai dan membangun kabin yang sangat sederhana dan di situlah dia menghabiskan sisa hidupnya. Anda tahu, dia melewatinya berbulan-bulan dalam setahun, baik di musim dingin, tetapi terkadang di musim semi dan musim panas. Ini bukan tentang penebusan dosa; ini tentang kembali ke fisik dunia alami," beber Bird.

Dalam bukunya, Bird dan Sherwin menulis bahwa hampir tidak ada telepon atau listrik di St John. Burung merak serta keledai berkeliaran di jalanan tanah pulau itu.

St John sendiri baru menjadi wilayah AS selama 37 tahun dan 90 persen dari 800 penduduknya adalah keturunan dari orang-orang yang sebelumnya diperbudak yang diculik oleh tuan tanah Denmark sebelumnya dari Afrika untuk bekerja di perkebunan gula dan kapas mereka.

Pulau ini hanya seukuran Manhattan. Bar pertama di pulau itu baru akan dibangun dua tahun lagi, dan bangunan terbesarnya adalah pondok satu lantai bergaya roti jahe India Barat.

"Alasan mereka (keluarga Oppenheimer) memilih St John adalah karena itu terpencil," kata David W Knight Sr, seorang sejarawan lokal yang keluarganya berteman baik dengan anggota keluarga Oppenheimer.

"Tidak ada yang akan melecehkan (Oppenheimer). Tidak ada yang tahu siapa dia atau peduli. Itu adalah tempat yang bagus untuk bersembunyi dan menjadi anonim. Sesederhana itu," ungkap David W Knight Sr.

------

Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.




(wsw/wsw)

Hide Ads