Kami sudah dijadwalkan menginap di Tanjung Lesung Resort kala itu. Jadi, setibanya disana, kami langsung check in dan mencari resort, 210, yang kata petugas resort ini bilang kalau Yusril Ihza Mahendra dan Desy Ratnasari pernah menginap di kamar yang sama. Akhirnya tibalah kami disini untuk merileksasikan diri.
Esok harinya, jadwal jelajah Tanjung Lesung sudah menanti. Tetapi karena hujan turun terus menerus, kami batal menjelajah daerah ini. Malah sekitar jam 5, kami memutuskan untuk jalan-jalan saja di luar Tanjung Lesung dengan menggunakan mobil. Karena tidak ingin kecewa, kami pun mampir di warung makan ketika hujan masih mendera.
Tanjung Lesung resort, tempat dimana kami menghabiskan waktu selama dua malam ini, benar-benar membuat saya rileks. Area resort yang masih banyak ditumbuhi pohon ini sangat hijau. Bahkan suara hewan seperti tokek pun terdengar lho. Meski begitu, kami tidak was-was, karena panorama pantai di Tanjung Lesung sangat indah.
Saya juga menikmati bersepeda di pagi hari bersama kak Atre dan A’ Maman. Saya mengayuh sepeda hingga dermaga pemancingan ikan. Disana jelas terlihat panorama keindahan alam Indonesia yang membuat saya berdecak kagum. Bagaimana mungkin langit biru berpadu air laur jernih memberikan sensasi rileksasi yang hebat? Dan saya menemukannya ketika berada disini.
Sekali lagi saya bersyukur hidup di Indonesia. Tuhan tidak putus memberikan keindahan panorama negeri ini bagi saya. Ia begitu lihai menciptakan keindahan Tanjung Lesung kepada siapapun yang melihatnya. Ah, ingin rasanya saya kembali kesana. (travel/travel)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan