Hal tersebut terjadi karena menurunnya keuntungan Ryanair. Jumlah penumpang meningkat, namun tidak bisa mengimbangi melambungnya harga bahan bakar pesawat. Oleh karena itu, pilot Ryanair diminta terbang lebih pelan 2 menit dalam setiap jam penerbangan.
"Kita terbang sedikit lebih pelan, tujuannya adalah untuk mengurangi konsumsi bahan bakar. Bahan bakar merupakan biaya pengeluaran terbesar," kata Direktur Keuangan Ryanair, Howard Miller kepada Financial Times yang dilansir The Sydney Morning Herald saat dilihat, Jumat (2/8/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ryanair juga meminta pramugarinya menjaga berat badan. Mereka yang tetap langsing diberi iming-iming menjadi model kalender seksi tahunan Ryanair.
"Kami mendorong pramugari untuk menjaga berat badan dengan motivasi untuk tampil dalam kalender tahunan Ryanair," kata Miller.
Kebijakan lainnya, Ryanair mengurangi jumlah es yang dibawa dalam penerbangan, hingga mengurangi berat troli dan kursi. Kebijakan semacam ini juga ada pada beberapa maskapai lain.
Air Canada, mengganti jaket pelampung dengan bahan yang lebih ringan untuk menghemat bahan bakar. Pada 1980-an, maskapai American Airlines mengklaim berhasil menghemat US$ 40,000 (Rp 411,2 juta).
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!