Menyusuri Eksotisme Gua Batu Hapu di Kalimantan
Senin, 04 Nov 2013 18:53 WIB

Risanbagja
Jakarta - Di Kalimantan Selatan tepatnya di Kabupaten Tapin, ada satu objek wisata paling terkenal yang tak bisa dilewatkan. Inilah Gua Batu Hapu, gua karst yang cantik dan menggoda mata.Selama di Kalimantan, kami semua menginap di kediaman Bos Adzan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Dari Banjarmasin memakan waktu sekitar 3 jam untuk mencapai Kabupaten Tapin dengan melewati Kota Intan Martapura.Dugaan saya meleset mengenai Kalimantan. Dalam benak saya Kalimantan yang dijuluki paru-paru dunia itu akan menyuguhkan sensasi thriller yaitu keluar masuk hutan rimba.Namun sepanjang perjalanan bukan lebatnya hutan yang saya temui, justru rapatnya perkebunan sawitlah yang mendominasi perjalanan kami. Antrean puluhan bahkan ratusan truk yang mengangkut komoditas sawit dan batubara pun terkadang menghambat laju kendaraan yang kami tumpangi.Selama di Kabupaten Tapin, kami mengunjungi salah satu objek wisata unggulan di sana. Gua Batu Hapu, sebuah gua karst yang sangat luas. Letaknya berada jauh di pelosok Tapin. Setelah memarkir kendaraan, kami pun trekking untuk mencapai bibir gua.Setelah sampai di bibir gua, kami pun takjub dengan kemegahan yang ditawarkan Gua Batu Hapu. Mulut gua ini benar-benar besar dan sesekali kelelawar terbang keluar masuk darinya. Sesampainya di dalam gua, indahnya stalagmit dan stalagtit yang terbentuk secara alami memukau kami. Belum lagi ratusan kelelawar yang terbang dan bergelantungan di atap gua menambah eksotisme yang disuguhkan gua karst ini.Kami menyusuri setiap liku jalan-jalan setapak dalam gua ini. Di beberapa bagian, terdapat stalagtit yang meneteskan air. Namun sangat disayangkan di beberapa bagian dinding gua terdapat coretan-coretan tangan jahil.Di salah satu ujung gua, kami menemukan dinding gua yang miring, sehingga memungkinkan kami untuk mencapai bagian atasnya. Kami pun memanjat licinnya dinding gua tersebut dan mencapai bagian atas. Dari atas gua kita dapat melihat hamparan rindangnya pepohonan, sungai, dan berberapa rumah penduduk.Setelah puas melihat-lihat dari atas atap gua, kami pun kembali pulang ke kediaman bos Adzan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum