"Pertama, wisatawan harus mendaftar dulu ke Pos Paltuding sebelum naik Gunung Ijen. Baik melapor identitas diri atau jumlah orang yang akan mendaki," papar Bagian Lapangan dari Dinas Pariwisata Banyuwangi, Sofyan Yudianto yang juga menjadi pemandu bagi tim adventure dari Explore Indonesia beberapa waktu lalu.
Untuk tiket masuknya, wisatawan lokal membayar Rp 2 ribu dan turis asing Rp 16 ribu. Jika membawa kamera, turis dikenakan biaya Rp 30 ribu
Sofyan merincikan tentang pendakian Gunung Ijen kepada detikTravel. Dia menjelaskan, pendakian Gunung Ijen biasa dilakukan dari sejak sore hari sampai dinihari.
"Sekitar mulai pukul 08.00 WIB sampai siang tidak diizinkan pendakian karena temperatur sangat panas di atas. Asap belerangnya pun makin berbahaya," kata Sofyan.
Wisatawan bisa menggunakan jasa pemandu yang ada di Pos Paltuding. Menurut Sofyan, mereka bisa membantu membawakan barang dan mendampingi sampai ke titik melihat api biru dari dekat.
"Sewa pemandu biayanya Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu," tutur pria asal Banyuwangi tersebut.
Sofyan menerangkan, kebanyakan wisatawan mendaki saat dinihari. Sebab, saat itulah pendaki bisa melihat fenomena api biru yang cuma ada dua di dunia, yakni di Indonesia dan di Islandia. Selain api biru, ada pemandangan sunrise yang terlihat cantik dari atas puncak gunung setinggi 2.443 mdpl ini.
Pendakian Gunung Ijen dibuka setiap hari dan bulan apa saja. Meski begitu, kegiatan pendakian bisa ditutup sewaktu-waktu jika Gunung Ijen sedang bergejolak karena gunung ini merupakan gunung berapi yang sangat aktif. Satu lagi, pendakian akan ditutup jika cuaca sedang hujan.
"Kalau hujan dilarang mendaki Gunung Ijen. Sebab saat itu gas monoksida akan menguap ke atas dan kita bisa tewas kalau menghirupnya!" tegas Sofyan.
Sofyan menjelaskan, trek yang akan dilalui pendaki dalam mencapai Kawah Ijen adalah sekitar 3 km + 800 meter. 1 Km pertama medannya datar, 1 km selanjutnya menanjak dan curam, lalu 1 km terakhir menanjak namun landai. Setelah tiba di bagian puncaknya, wisatawan harus jalan menuruni bebatuan besar sejauh 800 meter untuk melihat api biru.
"Pos terakhir itu adalah Pos Penimbangan di ketinggian 2.226 mdpl. Di sana ada warung yang menjual makanan dan jadi tempat pemeberhentian terakhir sebelum tiba di puncak Gunung Ijen," ujar Sofyan.
Sofyan menitikberatkan soal keselamatan pendakian Gunung Ijen. Di titik keberangkatan saja sudah terpampang tulisan yang berisikan pendaki yang punya penyakit asma, jantung dan tekanan darah tinggi dilarang mendaki Gunung Ijen.
"Kalau lelah setelah mendaki, wisatawan bisa menginap di Guest House di Pos Paltuding dengan biaya sewa sekitar Rp 250-450 ribu tergantung musimnya. Saat weekend, biasanya ada 100 lebih wisatawan dalam dan luar negeri yang mendaki Gunung Ijen," tandasnya.
Explore Indonesia: Tour Banyuwangi adalah program liburan detikTravel untuk mempromosikan destinasi wisata Indonesia. Program ini didukung oleh Garuda Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Begini serunya mendaki Gunung Ijen:
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum