Memang, salah satu obat mujarab terhadap penat dan kejenuhan adalah dengan liburan. Namun tak semua masalah harus diselesaikan dengan liburan. Dikumpulkan detikTravel, Rabu (28/1/2015), ada 5 tanda apakah liburan yang kamu ambil merupakan bentuk dari pelarian dari masalah yang ada:
1. Terlalu banyak "sweet escape"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dilakukan terus-menerus, ini akan jadi kebiasaan buruk. Karena bukannya menyelesaikan masalah, liburan ini malah akan menambah runyam. Ada baiknya menyelesaikan masalah dahulu baru pergi liburan.
2. Senang berlebihan saat liburan
Saat sampai di tempat liburan, tanpa disadari biasanya kamu akan senang berlebihan. Seakan bebas dari masalah yang menghimpit. Namun ini sebenarnya tanda stres.
Senang yang berlebihan ini berujung pada tenaga yang diforsir. Bisa saja kamu keluar hingga malam, bahkan hingga pagi. Akhirnya, bukannya lebih segar malah kamu akan jatuh sakit saat liburan selesai.
3. Melakukan segalanya dengan terlalu bebas
Biasanya, kalimat "mumpung liburan" terlalu sering digunakan untuk membenarkan tindakan yang mungkin salah. Mulai dari main hingga pagi, memforsir aktivitas, atau mencoba sesuatu yang berbahaya.
Kebebasan sesaat ini digunakan berlebihan sehingga bisa merugikan diri sendiri. Mulai dari berpesta terlalu bebas, atau mencoba mendatangi tempat yang mungkin terlarang atau berbahaya.
4. Pergi sendiri
Karena terlalu banyak kepenatan dan masalah, biasanya kamu akan pergi sendiri. Dengan begini, takkan ada yang mengganggu. Hal ini ada baik buruknya.
Baiknya, kamu bisa memiliki waktu sendiri untuk memikirkan semua hal. Namun buruknya, kamu tidak ada yang menjaga. Di mana saat banyak masalah akan lebih rentan dibanding saat sedang baik-baik saja.
5. Mengubah rencana liburan secara mendadak
Saat banyak masalah, mood ditentukan dengan keadaan yang berlangsung. Misal pagi hari ada tambahan masalah, kamu bisa saja mengubah alur liburan.
Meski saat itu adalah hari terakhir liburan, karena ada tambahan masalah, bisa saja kamu menambah liburan. Atau yang lebih parah malah kabur ke tempat baru tanpa memberi tahu orang-orang terdekat.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan