Dollar Rp 13.000, Bagaimana Nasib Jalan-jalan ke Luar Negeri?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dollar VS Traveling

Dollar Rp 13.000, Bagaimana Nasib Jalan-jalan ke Luar Negeri?

- detikTravel
Rabu, 11 Mar 2015 07:05 WIB
Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta - Nilai tukar dollar sedang tinggi terhadap rupiah, bahkan menyentuh nilai Rp 13.000. Bagi mereka yang ingin traveling ke luar negeri ini tentu ini bisa menjadi masalah. Artinya, mereka harus merogoh kocek lebih dalam.

Dalam beberapa pekan terakhir, nilai tukar dollar menguat terhadap rupiah. Hal itu bukan saja menjadi perhatian para pelaku usaha, namun juga para wisatawan. Wisatawan yang melakukan perjalanan ke luar negeri tentu harus siap dengan uang dollar.

Namun ketika dollar perkasa begini, bagaimana nasib jalan-jalan ke luar negeri. Ketika urusan dollar ditanyakan ke pemerintah, Menteri Arief Yahya malah menanggapi ini secara positif. Diwawancara usai seminar pariwisata di kantornya kemarin, Arief mengatakan dollar yang perkasa akan menarik lebih banyak wisatawan asing untuk datang ke Indonesia karena nanti mereka bisa belanja lebih banyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau untuk short answernya positif di pariwisata, kita akan lebih bisa bersaing dengan luar," kata Arief, Selasa (10/3).

Tapi Menpar melihatnya dari sisi wisatawan asing mau ke Indonesia. Bagaimana dengan sebaliknya, wisatawan Indonesia mau ke luar negeri?

Eko Doni Prayudi, seorang traveler mengatakan dirinya sedang berpikir untuk mengurungkan niat traveling ke luar negeri. Urusan tiket sih aman karena sudah dipesan jauh-jauh hari, namun yang harus dipersiapkan adalah dollar untuk akomodasi dan transportasi yang harus dibeli dengan kurs Rp 13.000.

"Saya harus menambah dana menjadi 25% lebih banyak untuk transportasi dan akomodasi serta 25% lagi tambahan untuk komsumsi dan jaga-jaga," kata Doni dalam email kepada detikTravel.

Rupanya Doni tidak sendirian. Para traveler dari berbagai belahan dunia merasakan yang sama lho. Seperti diulas oleh Reuters, Amerika justru jadi menurun tingkat kunjungan wisman dari berbagai negara karena khawatir dengan nilai tukar dollar yang tinggi. Sebaliknya, orang Amerika lagi senang-senangnya pergi ke luar negeri karena dollar yang perkasa.

Bagaimana dengan Anda? Tetap lanjut berangkat, menunda atau malah batal traveling? Jika punya opini soal ini, silakan kirim email ke redaksi@detik.travel.

(fay/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads