Situs BBC Travel baru-baru ini menulis tentang 6 kota kuno yang jarang diketahui traveler. Nan Madol, masuk dalam daftarnya dan hingga kini belum ada penjelasan memuaskan soal sejarahnya.
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan detikTravel, Jumat (25/9/2015) Nan Madol berlokasi di Pulau Pohnpei di kawasan Micronesia. Lokasi yang sulit dicapai, karena berada di tengah Samudera Pasifik. Nan Madol punya nama asli yakni Soun Nan-leng yang berarti surga karang. Tak heran, karena kotanya dibangun di atas karang di lepas pantai!
Nan Madol punya luas sekitar 80 hektar dengan 90 pulau buatan. Tiap pulaunya punya fungsi masing-masing, ada yang menjadi tempat tinggal, tempat menampung orang sakit, tempat untuk memasak, sampai pemakaman. Tiap pulaunya pun terpisah oleh aliran air yang dibuat seperti kanal dengan terowongan bawah tanah. Suatu hal yang belum ada di zaman itu.
Menariknya lagi, pulau-pulaunya dibangun dengan menggunakan batu basal, yang merupakan batu yang terbuat dari pembekuan magma. Batunya pun menjadi dinding-dinding tiap bangunan di sana, yang masih kokoh hingga sekarang. Jika dihitung, total batu basal di sana mencapai 200 juta lebih!
Suatu hal yang diluar nalar, bagaimana caranya memindahkan batu batu-batu basal ke Nan Madol. Batu basal berasal dari Pulau Pulau Pohnpei. Satu batu basal saja, beratnya bisa puluhan tol.
Beberapa peneliti sudah melakukan percobaan untuk memindahkan batu basal dan menyusunnya seperti Nan Madol. Dengan menggunakan rakit, hasilnya nol karena batunya terlalu berat. Lalu kalau dipindahkan melalui daratan, butuh waktu lama dan suatu alat yang canggih untuk mengangkutnya. Sayang, hingga kini belum ditemukan bekas alat tersebut di sana.
Masyarakat Pohnpei percaya, dulu ada kedua raksasa yang memindahkan batu tersebut. Sebagian lain percaya, dua penyihir yang bernama Olosopha dan Olosipha datang ke sana dan membuat kota sendiri untuk mereka.
Nan madol ini memang diyakini sebagai tempat kediaman keluarga dan kerabat raja di sana. Nan Madol, diperkirakan sudah dibangun sejak abad ke-8 oleh Dinasti Saudeleur, dinasti pertama yang menguasai Pulau Pohnpei. Kemudian, ditinggalkan sekitar abad ke-16 karena diserang oleh kerajaan lain, Nahnmwarki. Tapi, kerajaan tersebut tidak bertahan lama tinggal di Nan Madol.
Kini, Nan Madol sudah menjadi cagar budaya di Pulau Ponpei. Beberapa bangunan di sana sudah tinggal reruntuhan yang ditumbuhi semak belukar dan pepohonan. Namun, tak sedikit juga yang bangunannya masih utuh dan akan membuat turis terkagum-kagum.
Untuk menuju ke Pulau Pohnpei, ada dua maskapai yang melayani penerbangan ke sana yakni United Airlines dan Nauru Airlines. Hanya saja, harus transit lebih dulu di Honolulu, Hawaii atau di Pulau Nauru.
Nan Madol pun masih menjadi misteri. Sama seperti kota-kota kuno lainnya di dunia, hanya ada satu pertanyaan saja yang belum terjawab. Bagaimana mereka bisa membangun kota secanggih itu padahal belum ada teknologi?
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol