Bisa Jadi Ini Kampung Wisata Paling Keren di Bandung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bisa Jadi Ini Kampung Wisata Paling Keren di Bandung

Fajr Muchtar - detikTravel
Sabtu, 21 Nov 2015 10:29 WIB
loading...
Fajr Muchtar
Ibu-ibu bercengkrama di ujung jalan
Mural hasil lukisan seniman Prancis
Warung warna warni
Ini memang kampung
Karya instalasi kolaborasi
Bisa Jadi Ini Kampung Wisata Paling Keren di Bandung
Bisa Jadi Ini Kampung Wisata Paling Keren di Bandung
Bisa Jadi Ini Kampung Wisata Paling Keren di Bandung
Bisa Jadi Ini Kampung Wisata Paling Keren di Bandung
Bisa Jadi Ini Kampung Wisata Paling Keren di Bandung
Jakarta - Kampung wisata biasanya identik dengan budaya dan keaslian budaya setempat. Nah, semua akan terasa beda saat datang ke kampung wisata kreatif Dago Pojok. Bagaimana jika Agumented Reality diterapkan pada mural di sebuah kampung? Pasti asyik dong. Setiap tembok rumah seakan bisa bercerita dan berbicara kepada yang lewat di depannya. Tembok tidak bisu lagi. Mereka bercahaya dan berbicara tentang sejarah kampung dan keunikannya.Setahu saya teknologi Augmented Reality baru dipakai oleh beberapa perusahaan besar sebagai bahan promosinya. Sekarang teknologi itu diterapkan pada mural atau lukisan dinding, di pojokan kota Bandung yang hingar bingar. Augmented Reality (AR) atau dalam bahasa Indonesia Realitas tertambah adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi. Lalu, memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.Proyek menarik ini memang masih harus ditunggu hingga Desember mendatang. Namun saya sudah merasakan sensasi menjelajahi lorong-lorong sempit kampung ini.Dan itulah yang akan didapatkan dari Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok. Sebuah pengalaman baru yang tertambah saat kita datang dan bersentuhan dengan aura kreatif kampung ini. Menurut Kang Rahmat Jabaril, pemrakarsa Kampung Wisata Kreatif ini, kreatifitas bisa lahir dari perenungan atau kebutuhan. Seperti orang yang kepepet tidak bisa makan akhirnya kreatif menciptakan bahan panganan dari hal yang tak terduga.Banyak ide dari kaum bawah ini yang kemudian "dicuri" oleh kapitalis dan kemudian menjadi booming. Seperti panganan seblak, cireng dan cilok yang asalnya camilan dari kaum bawah sekarang dibawa masuk ke hotel-hotel.Masih menurut Kang Rahmat, orang yang tinggal di kampung ini berbeda spiritnya dengan yang ada di komplek perumahan. Jika diperumahan, konsep ruang sudah dibatasi, namun di Dago Pojok, merekalah penguasa waktu dan ruang. Ruang bisa berubah sesuai kebutuhan.Saat rumah perlu perluasan karena pertambahan jiwa, maka akan diperluas. Kalau tak bisa diperluas karena sempitnya lahan, maka mereka akan menaikkannya. Walau secara site engineer dan arsitektural itu tidak baik, namun itulah kreatifitas menyiasati ruang yang semestinya dijaga. Bertambah dan bertumbuh begitulah hidup.Mural Augmented Reality, nantinya menjadi salah satu ikon pelengkap dari kampung wisata unik ini. Kampung wisata Dago Pojok juga menawarkan berbagai produk kreativitas dari warga kampung. Mural warna-warni dengan berbagai tema, ikut mewarnai obrolan ibu-ibu di ujung gang. Ada juga berbagai karya seni hasil karya kolaborasi antara para seniman dengan warga lokal.Tidak sedikit warga di kampung ini yang juga menggeluti berbagai kesenian khas Pasundan seperti tari jaipong, wayang, reog, gondang, kacapi suling, celempungan, tarawangsa, serta pencak silat. Bahkan menurut Ikro, di sinilah pusat kesenian bela diri di Bandung.Suasana kebersamaan warga khas kampung, sangat menarik untuk disimak. Para pemuda bekerja sukarela membangun kampungnya. Selain itu, pemandangan alam di sekitar Kampung Kreatif Dago Pojok juga tak kalah menarik. Ada bentangan sawah luas, aliran sungai, serta air terjun Curug Dago.Menurut Ikro, yang ikut me-rebranding kampung ini mengatakan bahwa sekarang sudah dibuat suvenir khas dari warga yang siap dipasarkan. Bagi yang ingin menikmati Kampung Wisata ini, Ikro juga mengagas "Open Trip" pada hari sabtu setiap pekannya. Harganya juga murah, hanya Rp. 25.000. Ada juga program homestay bagi pengunjung yang mau menginap. Murah juga kok penginapannya.Dalam Open Trip, pengunjung akan diajak untuk menyaksikan langsung anak-anak Kampung Kreatif Dago Pojok berlatih berbagai macam kesenian dan menyaksikan bentang alamnya yang indah. Setelah lelah berkeliling, warga kampung menyediakan santapan berupa nasi liwet sederhana untuk dinikmati bersama-sama. Asyik lho ngobrol sama mereka.Bagi yang ingin berkunjung ke Kampung Wisata Kreatif Dago Pojok tinggal mengarahkan kendaraanya ke arah terminal Dago. Masuklah ke jalan Dago Pojok yang tepat berada di depan Hotel Sheraton. Teruslah berjalan hingga kulreb 1 km. Hentikan mobil di depan sebuah rumah dengan patung di dalamnya. Anda sudah sampai di Kampung Wisata Dago Pojok.
Hide Ads