Menyusuri Jejak Kelahiran Yesus di Bethlehem

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Palestina

Menyusuri Jejak Kelahiran Yesus di Bethlehem

Erwin Dariyanto - detikTravel
Jumat, 25 Des 2015 13:45 WIB
Inilah yang dipercaya tempat lahirnya Yesus (Erwin/detikTravel)
Bethlehem - Selain Yerusalem dan kompleks Al Aqsa, ada satu tempat lagi di Palestina dan Israel yang menjadi tempat suci bagi umat Nasrani yakni Bethlehem. Di sinilah, terdapat gereja yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus.

Saat ini Bathlehem berada di bawah otoritas Palestina. Jarak Yerusalem ke Bethelehem sekitar 10 kilometer dengan waktu tempuh 30 menit. Pada beberapa waktu lalu, detikTravel berkesempatan mengunjungi Bathlehem untuk menyusuri jejak-jejak tempat kelahiran Yesus.

Di lokasi yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus itu saat ini berdiri sebuah gereja bernama Church of Navity. Isa, seorang warga Palestina yang memandu kami mengatakan bahwa gereja tersebut dibangun sekitar abad ke-4.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Jalan menuju Church of Navity (Erwin/detikTravel)

Sejumlah literatur menyebut bahwa gereja tersebut dibangun pada tahun 327 hingga 333 masehi oleh Santa Helena, Ibu dari Kaisar Consstantine I. Menurut Isa saat ini gereja tersebut dikelola bersama oleh para pejabat Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Katolik Roma, dan Gereja Apostolik Armenia.

Pengunjung harus melintasi sebuah pintu kecil dan pendek yang hanya cukup dilintasi oleh satu orang sambil menunduk. Seorang polisi Palestina berjaga-jaga di depan pintu masuk tersebut.

Setelah melintasi pintu tersebut adalah sebuah ruangan utama dari Church of Navity. Isa, sang pemandu kemudian mengajak kami ke tempat dilahirkannya Yesus. Karena tempatnya yang tak begitu luas, kami disarankan bergantian.


Menuju tempat kelahiran Yesus (Erwin/detikTravel)

"Kita akan ke sana (tempat lahirnya Yesus) tiga orang-tiga orang. Kita akan melewati Door of Humility (pintu kerendahan hati)," kata Isa.

Tempat Yesus dilahirkan berada di sebuah ruang bawah tanah di dalam Church of Nativity. Area itu diberi nama Grotto of Navity atau gua kelahiran, biasa juga disebut Palungan Kudus. Untuk menuju tempat itu pengunjung harus melewati Door of Huility dengan cara menunduk dan bergiliran.

Suasana di dalam sangat hening. Beberapa pengunjung yang umumnya peziarah wisata itu nampak mencium sebuah lantai marmer yang bertanda bintang perak bersudut 14. Ada tulisan 'Hic de Maria Virgine Jesus Cristus Natus est' dalam format melingkar di bintang perak itu. "Di sinilah Yesus Kristus dilahirkan," jelas Isa.


Marmer bertanda bintang perak (Erwin/detikTravel)

Satu meter dari tanda bintang perak itu ada sebuah tempat menyerupai gua dan ada bagian yang bisa digunakan untuk berbaring. Tempat itu dikelilingi lampu perak. "Setelah lahir, Yesus kemudian dipindahkan ke sini," kata Isa sambil menunjuk tempat tersebut.

"Ini batuannya masih aslinya," tambah Isa.

Lima belas menit berada di 'Palung Kudus', kami kemudian keluar karena sudah ada puluhan orang di luar yang mengantre ingin masuk. Isa kemudian menunjukkan beberapa bagian yang masih asli dari awal berdirinya gereja. Salah satunya adalah sebuah permadani atau alas lantai gereja.

"Ini masih asli dari abad ke 4," kata Isa sambil menunjuk sebuah permadani.

Tahun 2012 United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan Church of Navity sebagai warisan budaya dunia. Gereja ini menjadi salah satu andalan pariwisata dan perekonomian Bethlehem. Setiap tahun diperkirakan ada jutaan wisatawan berkunjung ke tempat ini.




Inilah tempat diyakini dilahirkannya Yesus (Erwin/detikTravel)

(aff/aff)

Hide Ads