Ssst, Museum Hakka TMII Punya Rahasia Tentang Gus Dur
Kamis, 28 Jan 2016 14:50 WIB

Van Alvin
Jakarta - Mantan Presiden ke-4 RI, Gus Dur adalah Tokoh NU yang selama ini dikenal sebagai orang Jawa Timur. Museum Hakka di TMII punya rahasia soal nenek moyangnya lho!Masih ingat dengan mantan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur? Tokoh Nahdatul Ulama (NU) tersebut selama ini dikenal sebagai orang Jawa Timur. Tapi tunggu dulu, ternyata nenek moyang Gus Dur orang Tionghoa lho. Masa sih?Informasi mengenai siapa nenek moyang Gus Dur sebenarnya bisa kita dapatkan ketika berkunjung ke Museum Hakka di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Kebetulan saya berkesempatan ke museum itu ketika mengikuti workshop menulis yang diadakan oleh detikTravel minggu lalu.Museum ini merupakan bagian dari Taman Budaya Tionghoa. Masuk ke gedung bundar berwarna kuning muda, pengunjung akan disambut oleh seorang petugas yang akan menjelaskan apa saja isi museum itu. Hal yang paling menarik ketika memasuki gedung tersebut adalah tulisan nama-nama marga Tionghoa dalam aksara kanji yang diukir di tiga puluhan potongan kaca berukuran besar."Itu di kaca kedua dari kanan, baris kedua adalah marga Tan. Leluhurnya Gus Dur," sebut sang petugas. Lahir di Jawa Timur dan merupakan anak seorang ulama Jawa, pastilah Gus Dur sebagai orang Jawa tulen, pikir saya dalam hati. Tidak percaya begitu saja, karena penasaran saya pun mencari referensi mengenai informasi tersebut.Ternyata benar! Nenek moyang Gus Dur bernama Tan Kim Han adalah orang Tionghoa asli. Tan Kim Han mulai tinggal di Indonesia sejak tahun 1400-an ketika ikut dalam ekspedisi ke Aceh bersama Laksamana Cheng Ho. Setelah sekian lama hidup sebagai keluarga muslim ternama di Lamuri (Aceh), Tan Kim Han yang dikenal sebagai Syeh Abdul Qadir Al-Shini hijrah ke Mojokerto, Jawa Tmur hingga akhir hayatnya.Selain mendapat informasi mengenai leluhur orang penting di negara kita, pengunjung juga dapat berkeliling ke ruang pamer yang ada di museum berlantai 3 ini. Setiap ruang pamer menyediakan informasi yang berbeda. Ada yang menceritakan kisah migrasi Hakka ke Indonesia, foto orang-orang Tionghoa yang berjasa bagi bangsa ini, profesi kaum Tionghoa di masa kolonial dan lain sebagainya.Puas berkeliling, pengunjung bisa mengisi kesan dan masukan di buku tamu yang ada di dekat pintu masuk museum. Ingin tau lebih banyak rahasia tentang kaum Tionghoa di nusantara? Datang saja ke Museum Hakka yang dibuka setiap hari Selasa-Minggu pukul 09.00-16.00 WIB.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan