Akhir Pekan yang Edukatif di TMII
Jumat, 29 Jan 2016 14:35 WIB

Nur Said Rahmatullah
Jakarta - Ke tempat yang edukatif di akhir pekan tentu menyenangkan. Misalnya saja tamasya dan belajar di Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta.Jakarta 24 Januari kemarin, menjadi hari baik bagi saya. Pasalnya, hari itu menjadi pertemuan saya dengan Redaktur detikTravel. Sang pencerah, batin saya.Kenapa? Ya, di sana Fitraya Ramadhanny, disapa Faya ini membagikan resep dapur tim detikTravel untuk menjadi travel Writer yang ciamik atau tips agar tulisan kita lolos dan masuk detikTravel.Lantas, rahasia dapur apa yang dibagikan Faya saat workshop? Sekitar pukul 11.30 WIB, Faya membuka materinya berjudul Travel Writing is Easy. Jadi, dalam materi tersebut disampaikan ada 3 poin penting saat hendak menulis catatan perjalanan. 1. Apa sih travel writing itu?2. Ada mitos traveling yang bikin kita ragu untuk dituliskan3. Perhatikan hal-hal perihal kehendak kita sebelum menulis catatan perjalananApa itu travel writing? Berdasarkan redaksi detikTravel adalah semua yang terjadi sejak berangkat sampai pulang mengenai perjalanan kita. Ya, semuanya.Sejak awal berangkat, akses jalan dari mana hingga sampai lokasi. Kendaraan apa yang dipakai, ada transportasi unik apa yang ditemukan. Kuliner, tempat ibadah atau pasar-pasar yang ditemukan juga menjadi keharusan untuk ditulis. Rahasia dapur detikTravel selanjutnya seputar mitos-mitos tidak benar yang harus dibasmi dari pikiran pelancong atau kita yang gemar jalan-jalan. Jadi, ada 2 mitos yang bikin ragu untuk kita menjadi penulis travel.Mitos tersebut ada dua. Pertama, traveling itu harus jauh. Kedua, destinasi harus objek wisata. Ini salah besar. Asalkan bisa menemukan tempat unik dan menarik, pastinya bisa dijadikan tempat traveling.Apalagi jika tempat itu belum banyak dikenal. Jelas kita bisa jadi orang pertama yang memperkenalkannya. Hebat bukan!Rahasia dapur terakhir adalah mengenai 4 hal yang harus diperhatikan sebelum menulis cerita perjalanan:1. Kenapa orang perlu baca? Ada apa dengan objek kita (momen)? Kejutan apa yang bisa kita sampaikan? Apa yang membuat tempat tersebut spesial dan perlu diketahui?Nah, pastikanlah pada paragraf awal tulisan kita sudah mencakup hal di atas. Karena pembaca, baik anggota maupun tim detikTravel pasti akan melihat paragraf awal terlebih dahulu untuk dilihat semenarik apa dan layak atau tidak tulisan kita dimuat. Spesifik, fresh, unik dan paling menarik adahal hal yang harus dipikirkan dari kenapa orang perlu baca tulisan kita.2. Menentukan angle atau elemen terbaik dari sebuah cerita. Angle yang baik mampu menghidupkan tulisan kita. Sehingga tulisan akan serasa memiliki ruh yang merasuki jiwa pembaca.Pada proses mencari angle, eksplor dan kumpulkan data-data akurat. Tidak lupa 5W+1H termasuk dokumentasi foto. "Catatan, jangan perbanyak foto selfie pada dokumentasi perjalanan," tambah Faya mengingatkan peserta workshop. 3. Buatlah tulisan catatan perjalanan berpetakan piramida terbalik. 4. Terakhir, maksimalkan judul lewat angle. Selesai sudah materi Travel Writing is Easy yang bertempat di TMII, Balai Panjang Museum Indonesia. Acara Workshop detikTravel ini digagas oleh komunitas d'Traveler dan didukung oleh detikTravel.Acara yang menjadi primadona ini sudah ditunggu-tunggu oleh saya dan peserta lainnya, mungkin termasuk Anda para pembaca. Pasalnya, saat ini dunia menulis berkhusus pada travel writing sedang digemari oleh para pelancong.Sehingga, saat ada acara Workshop detikTravel, sudah pasti calon peserta sangat antusias untuk mendaftarkan diri. Selain itu, kunjungan gratis menuju anjungan Skyworld dan Taman Budaya Tionghoa sebagai wahana baru TMII menjadi daya tarik tambahan bagi peserta. Semoga acara Workshop ini bisa terus berlanjut dan semakin sering diadakan. Sehingga, semakin banyak traveler yang mengetahui ilmu menulis cerita perjalanan dan tahu manfaatnya. Serta menjadikan perjalanan kita semua semakin berkualitas. Terima kasih detikTravel, terima kasih d'Traveler. d'Traveler, jalan-jalan terus!
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol