Festival Ratusan Tahun yang Penuh Unta di Gurun Sahara Tunisia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Festival Ratusan Tahun yang Penuh Unta di Gurun Sahara Tunisia

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 13 Feb 2017 08:55 WIB
Festival Ratusan Tahun yang Penuh Unta di Gurun Sahara Tunisia
Foto: Para suku nomad yang berpesta di Gurun Sahara (douz.youcan.tn)
Tunis - Setiap tahun di bulan Desember atau Januari, para suku nomaden Arab berkumpul di Gurun Sahara. Inilah festival berumur ratusan tahun yang penuh unta dan cuma ada di Tunisia.

Dilangsungkan sejak tahun 1910, Festival Sahara di Tunisia, menjadi ajang kumpul dan tradisi bagi kaum nomaden Arab. Dilihat detikTravel dari situs resmi Festival Sahara, Senin (13/2/2017), tahun ini acaranya baru saja dilangsungkan pada 13 Januari lalu.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Festival Sahara tahun ini kembali diselenggarakan di Kota Douz yang berjarak sekitar enam jam perjalanan darat dari ibukota Tunis di Tunisia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi pada sejarahnya, Festival Sahara lebih dikenal sebagai Festival Unta. Acara unik ini pun sudah pertama kali diadakan pada masa penjajahan Prancis di Tunisia ratusan tahun silam. Baru 100 tahun terakhir ini namanya diganti jadi Festival Sahara.

Pamornya pun kian dikenal dalam lingkup internasional di bawah pemerintahan Presiden Tunisia, M'hammed Marzougui pada tahun 1967. Sejarahnya, tak sedikit orang Arab termasuk Tunisia yang memiliki tradisi berpindah atau hidup nomaden layaknya pengembara.

Oleh sebab itu, dipilihlah Gurun Sahara di Douz sebagai venue acara. Selama empat hari, seluruh suku nomaden Arab dari Tunisia dan sejumlah negara lain seperti Algeria, Sudan dan Mesir datang untuk bersilaturahmi dan merayakan tradisi bangsa nomad.

Acaranya pun tidak jauh-jauh, ada marathon unta, lomba berkuda, berburu hingga tradisi nikah ala Bedouin yang merujuk pada orang-orang Arab nomad.

Tahun ini, keindahan Festival Sahara diabadikan oleh seorang Fotografer asal Republik Ceko bernama Jakub Kyncl. Ini adalah kali kedua ia mengabadikan momen tersebut, dan diperkirakan ada ratusan ribu warga suku nomad yang hadir.

"Sekitar 100 ribu orang hadir, kebanyakan dari Tunisia, ini adalah event yang populer di kalangan penduduk lokal, tapi alasan turis datang ke sini adalah karena festival ini punya pengalaman yang begitu otentik," ujar Jakub seperti diberitakan media News Australia.

Menariknya, para peserta festival bermalam di sebuah tenda di Gurun Sahara yang berjarak sekitar satu jam dari kota. Uniknya, malah ada tenda yang dilengkapi dengan pendingin ruangan. Listrik dari mana ya?

Bagi traveler pecinta bangsa nomad yang anti-mainstream, mungkin bisa datang ke Tunisia tahun depan untuk melihat Festoval Sahara secara langsung. Melihat tradisi suku nomad di Gurun Sahara pastinya beda dan seru! (rdy/aff)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads