detikTravel mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Raja Ampat atas undangan Sidang Sinode GKI XVII, Minggu (12/3/2017). Sidang Sinode yang adalah acara gerejawi ini akan melakukan peresmian gedung gereja baru di Waisai.
Yang unik dari bangunan gereja adalah bentuknya. Kalau di Magelang ada Gereja Ayam, Raja Ampat mendesain bangunan gereja ini dengan bentuk penyu belimbing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Saat ini bangunan gereja masih dalam tahap akhir pembangunan. Peresmian akan dilaksanakan pada hari Selasa (14/3/2017) yang bertepatan dengan pelaksaan Sidang Sinode GKI XVII di Raja Ampat.
Lalu kenapa bentuknya penyu belimbing? Ini dia jawabannya.
"Konsep bangunan didasari dari kekayaan laut Raja Ampat. Ini jadi bukti untuk mensupport wisata bahari Raja Ampat," kata Pendeta Albert Yoku, selaku Ketua Sidang Sinode XVII raja Ampat.
![]() |
Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Bupati Raja Ampat, Manuel Pieter Urbinas. Ia mengatakan bahwa bentuk gereja penyu adalah bentuk dukungan dari wisata bahari Raja Ampat.
"Penyu belimbing adalah salah satu potensi yang ada di raja ampat. Ini dianjurkan oleh pemerintah untuk mendukung visi misi bahari," ungkap Manuel.
Nantinya Gereja Penyu akan dibuka sebagai wisata rohani. Seiring berjalannya waktu, gereja akan diisi dengan atraksi-atraksi rohani.
"Gereja penyu jadi salah satu gereja terbesar di Papua. Nantinya gereja ini sebagai wisata rujak," tutup Manuel. (bnl/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum