Seorang Pendaki Asal Jakarta Dilaporkan Hilang di Rinjani

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Seorang Pendaki Asal Jakarta Dilaporkan Hilang di Rinjani

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 31 Jul 2017 21:20 WIB
Ilustrasi Gunung Rinjani (Dok. PVMBG)
Lombok Timur - Seorang pendaki asal Jakarta dikabarkan hilang saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok. Pendaki itu diketahui bersama-sama kelompoknya sebelum akhirnya terpisah di sekitar kawasan puncak Anjani.

Berdasar informasi yang dihimpun dari Komunitas Forum Komunikasi Rinjani Bagus, Senin (31/7/2017), korban merupakan pendaki perempuan bernama Siti Mariam (29). Bersama rombongannya berjumlah 28 orang, mereka berangkat dari Sembalun, Lombok Timur pada hari Jumat (28/7) lalu.

Rombongan ini mendirikan bivak di pos 3 kemudian pada hari Sabtu pagi (29/7) mendirikan bivak di camp area Pelawangan Sembalun. Lalu, pada hari Minggu dini hari pukul 02.00 WITA rombongan trekking menuju puncak atau summit attack dan kembali ke Pelawangan Sembalun pada pukul 09.00 WITA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat track turun baru disadari salah satu dari mereka, korban tadi yang beralamat di Cakung, Jakarta Timur hilang," kata Ewin, anggota Forum Komunikasi Rinjani Bagus.

Korban diketahui mengenakan pakaian berwarna merah dengan sweater abu-abu bertuliskan backpacker Jakarta. Ia juga mengenakan jilbab berwarna merah agak pink.

"Saat ini 25 anggota kelompok tersebut sudah turun menuju Sembalun dan 2 orang termasuk pelapor berada di Sembalun sedang berusaha mencari dan meminta bantuan," kata Ewin.

Dari pengakuan anggota kelompok, korban diperkirakan hilang di track turun antara Puncak Anjani dan Pelawangan Sembalun. Menurut rekan korban, Edi, rombongan ini sudah terdaftar di Pos TNGR Sembalun.

Pihak TNGR sudah memastikan korban hilang dan telah memberangkatkan 9 orang tim untuk evakuasi pukul 14.00 WITA. Sampai pukul 19.00 WITA tadi, tim evakuasi belum menemukan tanda-tanda korban.

"Korban d perkirakan jatuh ke arah kanan dengan kedalaman 60 sampai dengan 100 meter ke arah Sembalun," jelas Ewin.

Pihak TNGR saat dihubungi, mengaku belum mendapat informasi dari anggotanya di lapangan. Komunikasi yang sulit saat di gunung menjadi kendala dalam proses evakuasi ini.

"Informasi yang kami terima dari lapangan sementara masih seperti itu (belum ditemukan korban), karena terbatasnya komunikasi. Tim evakuasi BTNGR masih melakukan penggalian informasi dan pencaharian tentang kepastian adanya pendaki yang hilang. Tim sudah berangkat kemaren sore dan belum menerima hasil indentifikasi lapangan karena komunikasi yang sulit," jelas Lubis, mewakili pihak BTNGR dalam pesan singkat pada detikTravel. (msl/msl)

Hide Ads