Pulih dari Tsunami, Kabupaten Sikka Unjuk Gigi Kecantikan Bawah Laut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pulih dari Tsunami, Kabupaten Sikka Unjuk Gigi Kecantikan Bawah Laut

Bona - detikTravel
Jumat, 22 Des 2017 11:27 WIB
Peluncuran Buku Sikka Underwater (Bonauli/detikTravel)
Jakarta - Kabupaten Sikka di NTT pernah jadi idola para diver dunia. Setelah recovery dari tsunami 1992, destinasi ini kembali pamer kecantikan bawah lautnya.

Buku yang berjudul Sikka Underwater jilid 4 telah terbit. Peluncuran buku dilakukan di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta, Kamis (21/12/2017) malam. Dalam bukunya, Kabupaten Sikka ingin memamerkan keindahan bawah laut terbaik Indonesia yang dulu sempat jadi primadona sebelum diguncang tsunami 25 tahun lalu. Kini bawah laut Sikka di Maumere, NTT kembali berseri.

"Kita coba menjual potensi alam bawah laut dengan probosi. Pernah terjadi tsunami, banyak biota dan terumbu karang yang hilang. Namun seiring berjalannya waktu bawah laut Teluk Maumere kembali. Dengan adanya foto bawah laut ini semoga menjadi pengaruh bagi pariwisata bawah laut Maumere," ujar Kadispar Kabupaten Sikka Kensius Didimus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana cara recovery Sikka setelah tsunami? Tantangannya adalah warga yang suka memakai bom untuk menangkap ikan. Pemkab mengajak masyarakat pesisir untuk merehabilitasi karang bekerja sama dengan pihak Australia. NTT punya banyak potensi wisata.

"Bukan hanya bawah laut, NTT juga punya top branding nasional, ada Taman Nasional Komodo, tarian lukirai, festival kuda hias, Tour de Flores, kami memiliki ratusan motif tenun ikat, dan perburuan paus yang jadi kultur masyarakat Lembata selama ribuan tahun," tutur Kadispar Pemprov NTT, Marimus Jelamu.

Kadispar berharap dengan adanya peluncuran buku ini Kabupaten Sikka semakin dikenal luas. Karena ada banyak atraksi yang bisa di coba selain bawah lautnya.

"Maumere menawarkan hospitality kepada turis. Kami sangat ramah kepada tamu yang datang," ujar Marimus.

Peluncuran buku ini juga dihadiri oleh para fotografer dan penyelam. Sebut saja Trinity, Gemala Hanafiah, Arbain Rambey, Pinneng dan Andy. Fotografer asing pun ikut dalam pembuatan buku ini.

"NTT ini provinsi favorit saya di seluruh Indonesia. Saya sangat surprise dengan bawah laut di Maumere. Dulu pernah gempa, tapi karena lautnya alami dan masih sehat. Saya sampai extend karena masih mau jalan-jalan lagi," ujar Trinity mantap.

Kadispar NTT berharap nantinya Maumere dapar kembali eksis. Setelah Alor, Maumere digadang-gadang sebagai top diver destination Indonesia.

"Kalau bisa dipasangkan logo seperti burung garuda atau pesona indonesia di bawah laut. Supaya jadi branding. Tak cuma itu, NTT juga harus kembangkan kuliner. Lakukan," ungkap Putu Ngurah, Asdep 1 Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara. (bnl/fay)

Hide Ads