Diintip detikTravel dari berbagai sumber seperti News Australia dan AFP, Selasa (2/1/2107) Bali kini dinilai penuh sampah. Garis pantai tercemar karena tertutup sampah. Sedotan plastik, makanan kemasan bertebaran di antara pasir. Sementara, para turis yang ingin menikmati pantai jadi telihat tidak nyaman.
"Saat saya mau berenang, itu tidak terlalu bagus. Saya melihat banyak sampah di sini setiap hari, setiap saat. Sampah datang lautan, itu benar-benar mengerikan, "kata penjelajah Austria, Vanessa Moonshine.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Mikroplastik dapat mencemari ikan yang, jika dimakan manusia, dapat menyebabkan masalah kesehatan termasuk kanker," kata I Gede Hendrawan, peneliti oseanografi lingkungan dari Universitas Udayana Bali.
Bukan hanya Kuta, Seminyak dan Jimbaran pun ikut ternoda dengan adanya sampah plastik. Garis pantai sepanjang 6 km itu kini terlihat menyedihkan.
![]() |
Sebagai bagian dari komitmennya, pemerintah telah berjanji untuk mengurangi limbah plastik laut sebesar 70 persen pada tahun 2025.
Sebuah perusahaan berencana untuk meningkatkan layanan daur ulang, mengurangi penggunaan kantong plastik, meluncurkan kampanye pembersihan dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Namun, skala masalah yang dihadapi Indonesia sangat besar, karena populasinya lebih dari 250 juta orang dan infrastruktur pengolahan limbah masih buruk.
I Gede Hendrawan, yang mengatakan bahwa penduduk setempat dan wisatawan bertanggung jawab atas masalah sampah di pulau itu, mendesak pihak berwenang untuk menginvestasikan lebih banyak sumber daya untuk mengatasi masalah tersebut.
"Pemerintah Bali harus meluangkan lebih banyak anggaran untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurus sungai setempat, bukan untuk membuang sampah. Pemerintah pusat harus meningkatkan kampanye untuk mengurangi penggunaan kemasan plastik dan melarang kantong plastik gratis di toko yang nyaman," ungkapnya. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan