Penumpang Kentut-kentut, Pesawat Ini Mendarat Darurat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penumpang Kentut-kentut, Pesawat Ini Mendarat Darurat

Kurnia Yustiana - detikTravel
Selasa, 20 Feb 2018 12:50 WIB
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
Jakarta - Banyak hal yang bisa membuat pesawat mendarat darurat. Seperti yang terjadi baru-baru ini, pesawat dialihkan karena ada penumpang buang angin terus menerus.

Ditengok detikTravel dari Daily Mail, Selasa (20/2/2018), Transavia Airlines dengan nomor penerbangan HV902 terbang dari Dubai di UEA ke Bandara Schiphol di Amsterdam, Belanda pada Minggu (11/2) lalu.

Saat pesawat masih mengudara, ada seorang penumpang pria yang buang angin dengan suara kencang dan bau pun menguar. Tak hanya sekali, tapi berkali-kali. Dua penumpang di sebelahnya merasa terganggu dan berharap pria itu tidak kentut lagi. Namun belum diketahui pasti apakah pria itu terus buang angin karena kondisi kesehatannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua traveler Belanda yang merasa terganggu itu kemudian mengadu ke awak kabin, namun tak ada tanggapan memuaskan. Seperti diberitakan Huffington Post, mereka malah diminta untuk tenang karena berisik dan mengganggu ketenangan.

Kedua penumpang itu terus merasa terganggu dan tak berhenti mengeluh soal pria yang kentut terus menerus itu. Tak dinyana, pertengkaran di bangku penumpang pun terjadi hingga awak kabin harus turun tangan. Mengetahui adanya keributan di kabin, akhirnya pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Wina, Austraia.

Setelah mendarat, polisi datang dan meminta kedua penumpang yang sejak tadi protes itu untuk turun, berikut kedua traveler wanita yang duduk sebaris dengan mereka. Namun orang yang kentut justru tidak diminta turun.

Keempat penumpang ini tidak ditahan karena dianggap tidak melanggar hukum di Austria, namun mereka dilarang naik Transavia Ailines lagi dan harus terbang naik pesawat dari maskapai lainnya untuk lanjut ke Amsterdam. Nah kedua wanita yang ikut diminta turun itu melayangkan protes.

Keduanya mengaku tidak kenal dengan dua pria yang sejak awal protes soal kentut. Mereka juga merasa tidak ikut campur dengan pertengkaran di kabin. Hanya kebetulan saja duduknya berdekatan. Para wanita yang tak disebutkan namanya ini pun memutuskan membawa masalah ini ke pengadilan.

Sementara itu, pihak maskapai mengeluarkan pernyataan yang mendukung keputusan kru untuk mendarat darurat dan menurunkan penumpang yang dianggap membuat onar.

Dalam pernyataan tersebut, dikatakan bahwa kru pesawat harus memastikan keamanan penerbangan. Jika penumpang menimbulkan risiko penerbangan, kru kabin akan turun tangan, mereka tahu batasannya. Transavia pun membuka kemungkinan untuk pertemuan dan obrolan lebih lanjut dengan dua penumpang wanita yang merasa dirugikan.

Bicara soal kentut di pesawat, seperti diberitakan The Sun, penerbangan sedikit banyak mempengaruhi frekuensi buang angin. Lima ilmuwan gastroenterologist asal Denmark dan Inggris pernah merilis hasil riset soal kentut di pesawat.

Menurut ketua timnya, Profesor Jason Rosenberg dari Universitas Copenhagen, penumpang pesawat bisa kentut lebih sering di pesawat karena perubahan gas di dalam perut yang dipengaruhi perubahan tekanan kabin pesawat. (krn/aff)

Hide Ads