Tram Jadul di Istanbul, Salah Satu yang Tertua di Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Turki

Tram Jadul di Istanbul, Salah Satu yang Tertua di Dunia

Kurnia Yustiana - detikTravel
Rabu, 07 Mar 2018 16:55 WIB
Foto: Tram kuno di Istanbul (Kurnia/detikTravel)
Istanbul - Transportasi tram di Istanbul, Turki disebut-sebut sebagai salah satu yang tertua di dunia. Traveler yang liburan ke sana pun bisa nostalgia naik tram jadul itu.

Moda transportasi tram di Istanbul bisa dibilang sudah maju sejak sekitar pertengahan tahun 1800-an. Ditengok detikTravel dari situs Istanbul Electricity, Tramway and Tunnel General Management, Rabu (7/3/2018), tram di Istanbul diyakini sebagai salah satu yang tertua di dunia, setelah pengoperasian tram di New York, AS dan di Eropa tepatnya Paris dan London.

Pada masa Kesultanan Utsmaniyah, pengembangan tram di Istanbul dimulai sekitar tahun 1869. Dahulu tram masih ditarik dengan kuda, yang awalnya beroperasi untuk 4 rute yaitu Azapkapi-Galata, Aksaray-Yedikule, Aksaray-Topkapi and Eminonu-Aksaray.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tram yang ditarik kuda ini terinspirasi dari kendaraan yang digunakan di Inggris dan New York untuk membawa batu bara. Tram dibawa masuk ke Istanbul oleh Constantine Karapano. Tram ini digunakan untuk mengantar penumpang juga membawa barang-barang di jalanan di Istanbul.


Selain di Istanbul, tram juga hadir di sejumlah daerah kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah lainnya seperti Thessalonica di Yunani, Damaskus, Baghdad, dan Konya. Tram mulai diperbarui dengan tenaga listrik pada 1911, seperti tertulis di situs Trains of Turkey.

Setelah puluhan tahun mengantar penumpang, tram akhirnya dihentikan seiring dengan berkembangnya moda transportasi lain sepertu mobil dan bus. Tram terakhir berjalan pada 1961 di sisi Eropa Istanbul dan tahun 1966 untuk sisi Asia.

Tram yang ada sempat diletakkan di museum. Hingga pada akhir 1990 tram kuno itu dikeluarkan dari museum, direstorasi dan kembali digunakan untuk mengantar penumpang dengan rute Tunel-Taksim, untuk keperluan wisata.

Tram yang kini digunakan untuk mengantar turis (Kurnia/detikTravel)Tram yang kini digunakan untuk mengantar turis (Kurnia/detikTravel)
Ketika detikTravel berkunjung ke Istanbul beberapa waktu lalu, tram masih beroperasi mengantar turis yang ingin bernostalgia. Tram dan jalur kunonya itu pun dikenal sebagai wisata Nostalgic Tramvay.

Sore jelang malam itu tram tampak terparkir di sekitar Tunel. Tram berwarna merah dengan bagian atas depannya bertuliskan angka 4 dan rutenya, Taksim-Tunel. Jalurnya memanjang sekitar 1,64 km di tengah area pejalan kaki yang cukup ramai.

Wisatawan yang ramai di sekitar tram (Kurnia/detikTravel)Wisatawan yang ramai di sekitar tram (Kurnia/detikTravel)
Kereta ini tidak terlalu besar. Tak lama setelah berhenti di Tunel, segera saja kereta penuh dengan wisatawan yang ingin merasakan naik tram sampai ke Taksim Square. Bagi yang tak kebagian tempat duduk, ada pula yang sekadar berfoto dengan tram ini.

Tram bersejarah itu akan berjalan perlahan melewati kawasan Istiklal Avenue yang populer sebagai tempat wisata belanja, sebelum akhirnya berhenti di Galatasaray Square dan terakhir di Taksim Square.

Kereta tak hanya satu, tapi ada dua yang beroperasi dengan rute sama. Traveler bisa naik untuk sekadar merasakan nostalgia naik tram antik, atau sebagai opsi transportasi kalau lelah setelah belanja di Istiqlal Avenue dan ingin ke Taksim Square tanpa harus jalan kaki.

(krn/fay)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Muslim Traveler
Muslim Traveler
459 Konten
Muslim traveler menjadi gaya liburan yang semakin banyak dilakukan wisatawan. Liburan seru ke berbagai negara, sambil tetap memperhatikan kebutuhan ibadah dan makanan halal. Jalan-jalannya dapat, spiritualnya juga dapat!
Artikel Selanjutnya
Hide Ads