Gunung Semeru di Jawa Timur merupakan gunung dengan puncak tertinggi di Pulau Jawa. Lewat Desa Ranu Pani di Lumajang, Jawa Timur, para pendaki akan memulai petualangan menjelajahi hutan sampai ke danau cantik di Ranu Kumbolo dan Kalimati.
Ingat, dilarang untuk mendaki sampai ke Puncak Mahameru (sebutan untuk puncak Gunung Semeru di ketinggian 3.676 mdpl). Disebabkan, adanya gas beracun akibat erupsi di bagian kawahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tidak sampai di puncak, bentangan alam selama jalur pendakian sungguh elok dipandang. Kepala Resort Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah Ranupani, Agung Siswoyo mengingatkan untuk tidak pernah meremehkan pendakian ke Gunung Semeru.
"Semeru ini memang seolah-olah tidak ekstrem. Trek tanjakan hanya sekitar di Pos 3, lalu Tanjakan Cinta, Jambangan dan Kalimati. Seolah-olah tidak ekstrem seperti gunung lain yang treknya berat," terangnya kepada detikTravel, Senin (2/4/2018).
Panorama di Ranu Kumbolo (Iqbalhazmi/d'Traveler) |
Menurutnya, ada satu hal yang harus para pendaki perhatikan saat naik Gunung Semeru. Apa itu?
"Kondisi cuaca harus diwaspadai seperti hujan dan angin. Itu bisa membuat drop pendaki," tegasnya.
Agung mengimbau, para pendaki dari Jakarta yang mau ke Gunung Semeru dengan menempuh perjalanan darat dari tempatnya, ada baiknya beristirahat dulu. Jangan paksakan langsung mendaki!
"Perjalanan darat dari Jakarta ke Gunung Semeru, itu melelahkan. Nah, sampai Ranu Pani bisa aklimatisasi dulu dan istirahat. Nggak langsung naik," terangnya.
"Istirahat dulu agar fisik kembali bugar, itu lebih aman," tambah Agung.
BACA JUGA: Ini Wanita Pertama yang Menjelajah Dunia Hanya dengan Peta
(aff/aff)












































Panorama di Ranu Kumbolo (Iqbalhazmi/d'Traveler)
Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons