Jalur pendakian Gunung Semeru, Lumajang sudah ditutup total pada 1 Januari 2018. Tujuan penutupan itu untuk memulihkan ekosistem di jalur pendakian dan faktor cuaca yang membahayakan.
Namun kini, pendakian Gunung Semeru akan kembali dibuka. Tepatnya, pada hari Rabu lusa, tanggal 4 April 2018. Namun ingat, pendakian hanya boleh dilakukan sampai Kalimati dan tidak boleh sampai ke Puncak Mahameru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mulai tahun 2012, status Gunung Semeru itu dinyatakan Waspada atau Level 2 oleh pusat Vulkanologi Gunung Sawur, daerah Lumajang sebagai Pos Pengamatan Semeru. Karena statusnya seperti itu, maka radius aman adalah 1 km dari kawah di puncaknya," papar Kepala Resort Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Wilayah Ranupani, Agung Siswoyo kepada detikTravel, Senin (2/4/2018).
Agung menambahkan, jika ditarik garis sepanjang 1 km dari Puncak Mahameru, maka batas dari garisnya adalah Kalimati. Oleh sebab itu, titik aman pendakian hanya sampai Kalimati.
"Kalimati dari Puncak Mahameru itu berjarak 1,3 km. Masih aman," katanya.
Agung menjelaskan, aktivitas di kubah lavanya membentuk seperti gunung kecil yang menutup kawahnya dengan volume beberapa meter kubik. Kalau itu sampai meletus besar, letusannya bisa sampai jauh membahayakan.
"Setiap 15-20 menit, itu erupsi kecil di puncaknya. Memang selama ini mengarah ke selatan, tapi kalau ke utara bisa membahayakan pendaki," terang Agung.
Apa bahayanya untuk pendaki?
"Batu-batu pijar dan gas beracun. Itu gas beracunnya yang kami takutkan," tegas Agung.
Maka sekali lagi, Agung menegaskan kalau pendakian Gunung Semeru hanya boleh sampai di Kalimati. Semata-mata, untuk keselamatan pada pendaki sendiri.
"Statusnya dari tahun 2012 masih Waspada sampai kini. Harap pendaki bersabar kalau mau ke puncaknya," tutup Agung.
BACA JUGA: Saat Toyota Avanza Jadi Innova (aff/aff)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!