Inilah kawasan Sham Shui Po, yang terkenal dengan barang-barang elektronik. Harganya juga masih bisa dijangkau jika dibandingkan dengan harga di pusat kota Hong Kong. Pedagang yang berjualan di toko dan pedagang yang membuka lapak di jalan berbaur di pasar tersebut.
Selain alat elektronik, pedagang di Sham Sui Po ini juga menjajakan pakaian hingga makanan khas Hong Kong. Salah satu makanan yang patut dicoba adalah puding yang dijual di toko Kwan Kee Store.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tak hanya makanan khas Hong Kong, ternyata ada juga pedagang yang menjual mie instan asal Indonesia. Harganya sekitar 2 HKD (Rp 3.500). Penjualnya pun sedikit bisa bahasa Indonesia.
detikTravel diudang Hong Kong Tourism Board (HKTB) untuk menjelajah kawasan ini. Daisy Fu selaku Tour Supervisor dari Eco Travel menjelaskan PKL yang berjualan di jalan itu mendapatkan izin dari pemerintah. PKL tersebut dilegalkan untuk menjajakan barangnya di sana.
"Ya ini legal, mereka (pemerintah) memberikan legalisasi," kata Daisy di Sham Sui Po, Hong Kong, Kamis (26/4/2018).
Sementara itu, pemandu wisata lainnya, Sammy, mengatakan PKL itu sudah berjualan sejak lama. Dia tak ingat pasti kapan pertama kali orang-orang berjualan di jalan tersebut.
![]() |
"Itu sejarahnya panjang, sudah ada sejak lama," ujar Sammy.
Dia mengatakan para PKL yang ada di Sham Shui Po ini harus daftar terlebih dahulu ke pemerintah. Baru setelah itu pemerintah memberikan izin atau tidak kepada pedagang tersebut.
Baca juga: Cewek Brazil yang Doyan Naik Moge |
"Mereka harus daftar untuk berjualan di sini," ujar dia.
Saat ditanya soal ada-tidaknya kecemburuan antara PKL dan penjual di toko, Sammy langsung tertawa. Dia mengatakan semua itu adalah kompetisi.
"Kompetisi. Kadang beberapa begitu. Itu bisnis," ujar dia. (sna/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!