Ada banyak pertimbangan saat sebuah maskapai membuka rute penerbangan baru. Salah satunya yaitu revenue alias pendapatan yang didapat dari rute tersebut. 10 Rute penerbangan berikut ternyata memberikan pendapatan yang sangat besar bagi pihak maskapai.
Dilansir detikTravel dari situs riset penerbangan OAG, Selasa (10/7/2018), duduk di peringkat pertama ada rute New York-London milik maskapai British Airways yang mencatat angka pendapatan sangat besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data OAG, selama periode April 2017-Maret 2018 rute ini sudah memberi keuntungan ke British Airways lebih dari US$ 1 Miliar (setara Rp 14,3 Triliun).
Angka ini menyumbang 6% dari total keuntungan British Airways di tahun 2017. Jika dihitung lagi, per jamnya rute ini memberi keuntungan sebesar US$ 24.639 (setara Rp 353 juta) untuk British Airways.
Di peringkat kedua, ada rute penerbangan milik Qantas Airways dari Melbourne ke Sydney. Rute ini menghasilkan US$ 854 juta (Rp 12,2 Triliun) selama periode yang sama (April 2017-Maret 2018) bagi Qantas.
Melengkapi 3 besar, ada rute London-Dubai milik maskapai Emirates yang menghasilkan pendapatan tak kalah fantastisnya. Di periode yang sama, Emirates menghasilkan US$ 819 Juta (setara Rp 11,7 Triliun).
"Dari daftar 10 besar, semuanya rute yang 'high-cost'. Meskipun biaya operasionalnya sangat tinggi, tapi rute ini juga menghasilkan keuntungan yang tinggi pula," bunyi pernyataan di OAG.
Traveler yang penasaran, berikut daftar lengkap 10 rute penerbangan dengan keuntungan terbesar di dunia:
1. British Airways (New York-London): US$ 1,03 Miliar (Rp 14,3 Triliun)
2. Qantas Airways (Melbourne-Sydney): US$ 854 Juta (Rp 12,2 Triliun)
3. Emirates (London-Dubai): US$ 819 Juta (Rp 11,7 Triliun)
4. Singapore Airlines (London-Singapura): US$ 709 Juta (Rp 10,1 Triliun)
5. American Airlines (Los Angeles-New York): US$ 698 Juta (Rp 10 Triliun)
6. United Airlines (San Fransisco-Newark): US$ 687 Juta (Rp 9,8 Triliun)
7. Cathay Pacific (Hong Kong-London): US$ 631 Juta (Rp 9,04 Triliun)
8. Qatar Airways (London-Doha): US$ 552 Juta (Rp 7,9 Triliun)
9. Air Canada (Vancouver-Toronto): US$ 552 Juta (7,9 Triliun)
10. Singapore Airlines (Sydney-Singapore): US$ 543 Juta (Rp 7,7 Triliun)
Tonton juga 'Penjelasan Menlu Soal Pencabutan Larangan Penerbangan Uni Eropa':













































Komentar Terbanyak
Foto Tumpukan Kayu Gelondongan di Pantai Padang dan Danau Singkarak
Hutan Sumatera Dicap 'Merah' UNESCO, Kerusakan Lingkungan Mencemaskan
Banjir Besar, KLH Bakal Tinjau Ulang Izin 8 Perusahaan di Aceh-Sumut-Sumbar