Rencananya, maskapai berlambang Singa ini akan membawa wisatawan mancanegara (wisman) dengan status penerbangan langsung dari Bandara Sultan Abdul Aziz Shah di Subang, Malaysia ke Bandara Silangit Medan, Indonesia.
"Sudah saatnya kita semua bergandeng tangan agar menjadikan penerbangan-penerbangan bersejarah ini terus berkelanjutan. Agar penerbangan-penerbangan yang membawa berkah bagi rakyat Indonesia ini terus hidup, tidak mati. Maka kita harus sambut penerbangan ini dengan kebaikan semua lini," ujar Tenaga Ahli Kemenpar Bidang Konektivitas Udara Robert Daniel Waloni dalam keterangan tertulis, Jumat (03/08/2018).
Dalam rapat koordinasi (rakor) kedatangan Malindo yang digelar di Bandara Silangit, Medan tersebut Manager Sales Malindo Air untuk Indonesia, Ari Yunior sangat senang dengan sambutan dan respon dari pihak Kemenpar beserta stakeholder yang hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ari menilai acara ini sangat penting. Malindo pun merasa nyaman serta bangga dengan rakor yang disiapkan Kemenpar ini. Karena melalui ini, semua wisatawan yang nantinya dibawa Malindo Air bisa menikmati akses, amenitas, bahkan atraksi, yang dipersiapkan dengan baik oleh pihak terkait.
Dijelaskannya, penerbangan akan dilaksanakan emapt kali dalam seminggu di siang hari. Tiketnya pun sudah bisa dibeli dan masih dengan harga promosi Subang-Silangit Rp 640 ribu.
"Di Subang bisa banyak penerbangan lainnya ke berbagai kota di Malaysia. Jadi seksi sekali untuk pariwisata. Dukungan Kemenpar terhadap kami juga luar biasa, setelah menandatangani kesepakatan bersama, promosi kami didukung, dan inilah salah satu tindak lanjutnya untuk Danau Toba," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan dan Bupati Samosir Rapidin Simbolon memperlihatkan wajah yang sumringah. Betapa tidak, berkat perjuangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenpar, dan semua stakeholder di pusat, membuat daerahnya akan kedatangan tamu-tamu dari Malaysia.
"Kami sangat bersyukur, kami sangat gembira. Ada berkah untuk rakyat kami. Kami akan sekuat tenaga mempersiapkan semua yang dibutuhkan. Bahkan untuk 17 Agustus nanti semua penumpang dipersilahkan ikut agenda atraksi kami seperti Moto Cross dan Pacuan Kuda. Saya akan antarkan langsung. Setelah itu kami siapkan atraksi-atraksi selanjutnya dengan baik dan juga berkesinambungan," tutur Nikson.
Mengacu data Angkasa Pura II, Bandara Silangit dilalui 282.240 penumpang di sepanjang 2017. Jumlah ini melampaui target 250.000 penumpang.
Tren positif terus berlanjut di tahun 2018. Hingga akhir Maret, jumlah pergerakan penumpang mencapai 100.311 penumpang. Jumlah itu tumbuh 61,5% dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya. Pada tiga bulan pertama 2017, jumlah kunjungan hanya 62.246 penumpang.
Naiknya jumlah penumpang berbanding lurus dengan frekuensi pergerakan maskapai penerbangan. Hingga Maret 2018, pergerakan maskapai di Bandara Silangit mencapai 1.242 maskapai penerbangan. Jumlah ini pun naik menjadi 846 pergerakan maskapai pada periode sama di tahun sebelumnya.
Asdep Pengembangan Pamasaran I Regional II Sumarni, mengucapkan terima kasih atas kedatangan Malindo Air di rapat koordinasi. Kata dia, meningkatnya pariwisata Indonesia itu adalah tugas dari semua pihak.
"Semakin terbukanya Danau Toba, maka semakin banyak juga wisatawan yang ke Indonesia," kata Sumarni.
Sementara itu, di tepat terpisah Menpar Arief Yahya juga mengatakan bahwa untuk menggenjot pariwisata suatu daerah, akses merupakan hal yang paling penting. Sehebat apapun berpromosi, tanpa menyiapkan akses menuju tempat wisata tersebut, hanya akan menjadi bottlenecking.
"Karena itu, syarat pengembangan destinasi 3A (Atraksi, Akses, Amenitas), itu harus pasti dulu. Nah, akses itu 75% wisman masuk ke Indonesia melalui jembatan udara, sisanya via penyeberangan dan crossborder. Kita semua harus pastikan aksesnya cukup. Terima kasih kepada semua maskapai yang mendukung akses destinasi-destinasi kami," pungkasnya. (ega/mpr)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum