Tahun 1962, Jakarta menjadi tuan rumah dari ajang olahraga bergengsi Asian Games yang keempat. Tepat 17 tahun setelah Indonesia meraih kemerdekaan.
Sebagai tuan rumah, kala itu Presiden Soekarno membangun banyak inrastruktur dan prasana demi keberlangsungan Asian Games 1962. Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Sabtu (18/8/2018), beberapa bahkan masih berdiri tegak saat ini dan bisa dikunjungi wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Traveler yang bekerja di sekitar kawasan Bundaran HI tentu sudah hafal dengan landmark Jakarta yang satu ini. Ya, apalagi kalau bukan Monumen Selamat Datang.
Tahukah kamu, kalau monumen ini khusus dibangun untuk menyambut para atlet Asian Games 1962 yang bertamu ke Jakarta kala itu?
Ide pembuatannya berasal dari Soekarno, disketsa oleh Henk Ngantung dan dibuat oleh Edhi Sunarso. Dibangun tahun 1961 dan diresmikan di tahun 1962 oleh Soekarno.
Secara simbolik, Monumen Selamat Datang menyambut para atlet yang saat itu datang dari Bandara Kemayoran. Tentunya monumen ini menjadi simbol prestige bangsa di hadapan atlet dan kontingen Asian Games kala itu.
2. Hotel Indonesia
![]() |
Didesain oleh arsitek Denmark, Abel Sorensen dan istrinya Wendy Becker, Hotel Indonesia dibangun khusus untuk menjadi akomodasi bagi para atlet kala itu. Hotelnya saja diresmikan pada 5 Agustus 1962 oleh Soekarno.
Sesuai dengan permintaan Soekarno, Hotel Indonesia khusus dibuat seperti huruf U. Bangunannya pun menghadap matahari, sehingga para atlet bisa merasakan udara tropis secara maksimal. Malah, tidak diperbolehkan ada AC di hotel ini dulu.
3. Jembatan Semanggi
![]() |
Diinisiasi oleh Soekarno dan didesain oleh arsitek IR Sutami yang juga menjabat Menteri Pekerjaan Umum kala itu, Jembatan Semanggi khusus dibangun sesuai dengan bentuk daun semanggi yang berkelopak empat.
Pemilihan daun semanggi berkelopak empat sebagai inspirasinya juga didasarkan pada citranya sebagai pemeberi nutrisi bagi masyarakat saat itu.
4. Gelora Bung Karno
![]() |
Pembangunannya dimulai pada 8 Februari 1960 dan dibuka 24 Agustus 1962. Kala itu, GBK merupakan stadion terbesar di dunia dan terbesar di Asia Tenggara. Kini GBK pun masih menjadi satu-satunya stadion terbesar di Indonesia.
Namun, ada beberapa fakta unik terkait GBK. Pendanaannya dengan utang dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS. Tak usah heran, kala itu Soekarno memang dekat dengan Uni Sovoet (Rusia kini).
Dalam pembangunannya, GBK juga menggusur 4 kampung. Yakni Kampung Petunduan, Kampung Pejompongan, Kampung Pesanggrahan dan Kampung Senayan.
5. Gedung TVRI
Kemeriahan Asian Games 1962 juga tak bisa dipisahkan dari stasiun Televisi Republik Indonesia atau yang akrab dikenal TVRI.
Diresmikan pada 24 Agustus 1962, TVRI juga dikenal sebagai stasiun televisi tertua di Indonesia. Di tahun 1962, TVRI juga ikut menayangkan siaran pembukaan Asian Games termasuk saat perlombaan olahraga.
Terbukti, Indonesia masuk sebagai pemenang di urutan kedua sebagai peraih medali emas terbanyak. Prestasi membanggakan yang sekiranya jadi tolak ukur untuk perhelatan Asian Games 2018 kini.
Itulah beberapa destinasi di ibukota Jakarta yang dapat traveler jelajahi untuk napak tilas Asian Games 1962. Hitung-hitung bisa jadi penyemangat sekaligus penyegar ingatan akan kejayaan atlet Indonesia, sebelum melihat pembukaan Asian Games 2018 di GBK nanti malam. Ayo Indonesia! (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit