"Dalam situasi seperti ini, kita semua harus bergerak cepat. Penanganan korban gempa menjadi prioritas kita, juga memulihkan sektor pariwisata Lombok agar bisa bangkit kembali," kata Arief dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua rakyat Indonesia pasti merasakan duka yang sama. Oleh sebab itu, kita pun harus bersama-sama untuk membantu saudara-saudara kita yang ada di Lombok," pintanya.
Dijelaskannya, Kementerian Pariwisata sejauh ini telah menurunkan Tim Crisis Center untuk membantu para korban dan memberikan panduan bagi para turis.
"Tim Crisis Center Kementerian Pariwisata ini mempunyai tugas untuk membantu pemulihan kondisi korban, juga memberikan informasi yang akurat kepada turis yang ada," paparnya.
Sebelumnya Penandatanganan Inpres tersebut diungkap Jokowi pada Kamis (23/8) di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat.
"Inpres sudah, sudah (diteken, red)," ujar Jokowi.
Dengan adanya Inpres penanganan bencana NTB itu, kata Jokowi, keikutsertaan kementerian dan lembaga dalam membantu penanganan bencana tersebut ada payung hukumnya.
"Yang berarti yang ada di lapangan, kementerian lembaga itu memiliki payung (hukum) untuk pelaksanaan di lapangan," katanya.
Jokowi mengatakan yang terpenting saat ini adalah soal penanganan penanggulangan bencana di NTB tersebut. Sejauh ini, pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga sudah bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten untuk penanganan bencana tersebut.
"Yang paling penting adalah penanganannya secara nasional telah kita kerjakan bersama provinsi dan kabupaten. Memang ini kita masih pada tahapan-tahapan, terutama yang berkaitan dengan penyampaian untuk batuan yang rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan, masih dalam proses administrasi secara besar-besaran," kata Jokowi. (mul/ega)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum