Kebiasaan Unik Warga Pedalaman Papua Barat, Nomer 4 Bikin Kaget

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kebiasaan Unik Warga Pedalaman Papua Barat, Nomer 4 Bikin Kaget

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 30 Agu 2018 09:20 WIB
Sepasang suami istri dari Suku Arfak, pria membawa parang (Masaul/detikTravel)
Pegunungan Arfak - Lain padang, lain belalang. Warga Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) di pedalaman Papua Barat punya kebiasaan unik. Wisatawan jangan kaget ya.

detikTravel bersama Mapala UI menjelajah Kabupaten Pegunungan Arfak dari tanggal 15-24 Agustus 2018. Acara ini dalam rangka Ekspedisi Bumi Cendrawasih 2018 dan ikut bercengkrama dengan masyarakat lokal.

Kami pun tinggal bersama warga Pegaf dan menikmati keseharian bersama mereka yang terbiasa hidup di alam liar pedalaman hutan Papua Barat https://www.detik.com/tag/papua-barat/. Ada kebiasaan unik yang mungkin agak bikin kaget wisatawan yang tinggal di Jakarta. Apa saja:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Membawa senjata tajam

Kebiasaan orang Pegaf masih membawa parang hingga panah setiap harinya. Hal ini untuk mempertahankan diri bila sewaktu-waktu ada bahaya.

Cerita beredar mengenai sajam tersebut, yakni pada awal-awal misionaris ada di Pegaf tidak diterima keberadaannya lalu dibunuh. Lalu mereka dikutuk dan diharuskan membawa parang tiap keluar rumah.

Maka jangan heran jika traveler plesir ke sana akan sering menemui penduduk terutama laki-laki memegang parang ketika di jalan. Sapalah dengan senyum dan mereka akan membalasnya.

Kain Timor berharga puluhan juta (Masaul/detikTravel)Kain Timor berharga puluhan juta (Masaul/detikTravel)


2. Tradisi menikah

Tradisi menikah adalah hal sakral di manapun tak terkecuali bagi Suku Arfak. Mas kawinnya pun nggak main-main, seperti senjata api dari masa perang Belanda dan Jepang. Uang ratusan juta sampai setengah miliar dibelanjakan kain berpuluh-puluh lembar, manik-manik, babi, hingga smartphone terbaru.

Bagi laki-laki yang tak cukup memiliki uang bisa berutang dan kalau berutang ditandai dengan si laki-laki yang akan bekerja di kebun atau ladang. Salah satu mahar yang paling mahal yakni kain tenun Pulau Timor bermata dua, harganya sampai Rp 50 juta.

3. Tari Tumbuk

Tarian ini ada di semua suku di Pegaf. Durasinya pun bisa sampai enam jam. Mereka melakukannya spontan. Pernah suatu malam detiktravel melihat sekelompok orang melakukannya di jalan saat suhu sedang dingin sekali. Mungkin, Tari Tumbuk dengan cara melompat kecil diiringi nyanyian itu untuk menghilangkan rasa dingin.

Kalau tarian ini dilakukan di jalan namanya Tari Tumbuk Tanah, kalau dilakukan di rumah namanya Tari Tumbuk Rumah. Syairnya sendiri menceritakan tentang tanaman, berkebun, dan sejarah mereka menjadi Kristen hingga peperangan.

Menjinakkan anjing dengan mengikat salah satu kaki depannya (Masaul/detikTravel)Menjinakkan anjing dengan mengikat salah satu kaki depannya (Masaul/detikTravel)

Menjinakkan anjing dengan mengikat salah satu kaki depannya (Masaul/detikTravel)

4. Menjinakkan hewan dengan cara ekstrem

Bagi Suku Arfak terutama yang tinggal di Danau Anggi Gida atau danau perempuan, mereka punya cara menjinakkan anjing yang telah memakan ayam. Anjing akan diikat satu kaki depannya.

Fungsinya agar tak lagi mengejar ayam. Kalau babi ditusuk matanya biar jinak pula. Agak seram sih kalau yang ini.

5. Orang tangguh jalan kaki

Dulu, orang Suku Arfak dikenal sebagai orang paling tangguh dan bisa jalan kaki beratus-ratus kilometer. Kalau mereka akan ke kota dari Anggi biasanya butuh waktu seminggu berjalan kaki menembus hutan hingga ke Manokwari hanya untuk menjual hasil ladang.

Kabupaten Arfak berada di ketinggian 1.700 mdpl. Beragam potensi wisata alam ada di sini, mulai dari danau kembar, pengamatan burung dilindungi, kupu-kupu, hingga budaya lokal yang masih terjaga.

Setelah detikTravel merasakan perjalanan panjang selama kurang lebih 7 jam dari Manokwari hingga kota Kabupaten Pegunungan Arfak memang cukup melelahkan. Hal itu dikarenakan medannya terbilang berat karena hanya bisa dilewati mobil 4X4.

Cerita seru Kabupaten Pegaf akan ada di artikel selanjutnya. Tunggu ya!



Tonton juga 'Harmonisasi Alam dan Budaya di Pegunungan Arfak Papua Barat':

[Gambas:Video 20detik]

(bnl/fay)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads