Menteri Pariwisata Arief Yahya selama ini melihat pasar modal belum dilirik untuk pembiayaan di bidang pariwisata. Dari berbagai model penyertaan modal, Arief pun punya rencana untuk menerbitkan semacam Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT) dengan nama Reksa Dana Pariwisata Terpadu.
"Pariwisata tidak pernah melirik pasar modal. Saya sering diskusi tentang penerbitan obligasi untuk pariwisata, bentuk apa yang pas. Akhirnya, kita bikin Reksa Dana Pendapatan Tetap yang kita pelesetkan namanya jadi Reksa Dana Pariwisata Terpadu. Saya ingin hal seperti itu dilakukan," terang Arief Yahya di acara jumpa pers Rakornas Pariwisata III di Dian Ballroom Hotel Raffles Jakarta, Rabu (26/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cara yang paling mudah, KEK Pariwisata terbitkan reksa dana. Bank bisa pinjamkan 70 persen. Saya tidak yakin KEK punya uang 30 persen, equity yang 30 persen itu bisa kita ambilkan dari RDPT (Reksa Dana Pariwisata Terpadu)," ucap pria yang biasa dipanggil AY itu.
Nantinya para investor yang menanamkan modalnya bisa mendapatkan bunga tetap sebesar 10-12% dengan tenor selama 8 tahun. Arief pun menyebut bahwa rekan-rekan di OJK sudah setuju dengan skema ini.
"Rekan-rekan di OJK sudah setuju. Kapan? Saya harap akhir tahun ini sudah selesai," tegas Arief.
Nantinya skema investasi ini akan digunakan untuk membangun dan mengembangkan destinasi, tak hanya 10 Bali Baru tapi juga destinasi lainnya. Menpar berharap bisa meraih setidaknya Rp 45 triliun dari proyeksi dana yang dibutuhkan. (bnl/aff)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk