Melansir CNN Travel, Jumat (5/10/2018), ada cerita sejarah yang mengejutkan dari Star Ferry berusia 120 tahun. Inilah transportasi umum tertua di Hong Kong.
Kapal berwarna hijau dan putih itu telah menjadi bagian ikon dari lanskap Kota Hong Kong. Dianggap sebagai simbol budaya oleh penduduk setempat, feri mengangkut ribuan penumpang setiap hari antara pulau Hong Kong dan Distrik Kowloon dengan ongkos USD 0,5 atau Rp 7.500 (kurs saat ini) sekali jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dimulai dari Satu Kapal Uap
Asal-usulnya dari Dorabjee Naorojee Mithaiwala, seorang juru masak Parsi yang memulai usaha feri. Bisnis Naorojee, awalnya disebut Kowloon Ferry Company, dimulai dengan satu kapal uap pada tahun 1880. Inilah awal mula layanan feri komersial pertama yang menyeberangi Pelabuhan Victoria.
Sebelum ada kapal feri dari Naorojee, warga harus menyeberang pakai perahu dayung tua atau sampan. Oleh karena itu, kapal feri dari pendatang itu memainkan peranan penting dalam mengembangkan Distrik Kowloon ke pusat kota.
Ketika Kota Hong Kong terus berkembang, perjalanan feri amat berkurang. Pelabuhan yang dulunya memiliki panjang 2 kilometer karena terkena reklamasi, kini tak lebih dari 800 meter. Dermaga asli sudah tidak ada lagi.
Kapal feri pertama berangkat dari dermaga yang kemudian dikenal sebagai Pedder's Wharf dan kini tidak ada lagi. Di tempat Pedder's Wharf kini dibangun Ice House Street jantung distrik Central Hong Kong yang ramai.
![]() |
Tetap setia dengan desain aslinya
Meski lanskap Kota Hong Kong berubah, rupa feri-feri itu hampir tidak berubah. Desain dan warna kapal-kapal Star Ferry sebagian besar tetap sama selama 70 atau 80 tahun terakhir, perbedaan utamanya adalah ukurannya sekarang jauh lebih besar. Desain menarik lainnya adalah sejak 1904 kursi penumpang yang terbuat dari kayu memiliki sandaran punggung yang bisa disesuaikan dengan arah perahu.
Sejarah penting Star Ferry terjadi pada tahun 1898 ketika Naorojee menjual ferinya kepada Catchick Paul Chater, seorang pengusaha terkemuka pada saat itu. Chater secara resmi mengganti nama armada kapal menjadi Star Ferry Company dan saat itu secara resmi diakui sebagai tahun perdana perusahaan.
Di bawah kepemilikan Chater, feri berkembang secara drastis. Feri yang diketahui paling awal hanya dapat membawa 100 penumpang, tetapi pada tahun 1920-an, kapal dengan sistem tingkat dibikin dan memungkinkan untuk membawa hingga 550 penumpang.
Saat ini, kapal-kapal Star Ferry mampu membawa penumpang sebanyak 762 orang. Data terbaru perusahaan itu mampu membawa pengunjung tahunan sebanyak 19,3 juta dan rata-rata penumpang harian hampir 53.000.
Namun sekarang, Star Ferry mengalami penurunan pendapatan pada tahun 2014 dan mengalami kerugian pada tahun 2016. Sebagian besar penduduk Hong Kong lebih memilih kereta bawah tanah (MTR).
Pada tahun 1980-an ketika perusahaan MTR memperkenalkan jalur lintas pelabuhan, warga Kowloon menuju Hong Kong beralih menggunakan kereta. Kini sekitar setengah dari penumpang Star Ferry berasal dari para wisatawan. (msl/fay)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour