Sekretaris Kementerian Pariwisata Ukus Kuswara mengatakan festival ini dibuat untuk memperkuat penunjang wisata di Bangka Belitung yaitu dari segi atraksi, amenitas, dan aksesibilitas.
"Khususnya unsur atraksi budaya (culture), alam (nature) dan buatan manusia (manmade) karena hal ini menjadi bagian penting dalam mengembangkan destinasi Tanjung Kelayang," kata Ukus dalam keterangan tertulis, Kamis (8/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Event ini menjadi ajang untuk mempromosikan Tanjung Kelayang. Yang menjadi satu di antara 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang dikembangkan sebagai 'Bali Baru'. Event ini untuk mendukung target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia," tuturnya.
Selain atraksi, Ukus juga mengatakan pihaknya memprioritaskan unsur aksesibilitas, terutama konektivitas penerbangan langsung dari negara-negara sumber wisman ke Belitung. Misalnya menjadikan Bandara H.A.S Hanandjoeddin di Tanjung Pandan Belitung sebagai bandara internasional.
Sebelumnya bandara tersebut hanya digunakan oleh pesawat charter flight dari Malaysia dan Singapura. Mulai Senin (29/10) lalu, Garuda Indonesia telah terbang secara reguler sebanyak 4 kali dalam seminggu dari Singapura-Tanjung Pandan Belitung.
"Konektivitas penerbangan langsung ini akan mempercepat terwujudnya Tanjung Kelayang menjadi destinasi kelas dunia," tambah Ukus.
Sedangkan Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Johan menjelaskan, penyelenggaraan FTK 2018 sebagai upaya mempromosikan potensi pariwisata Belitung yang dikenal sebagai destinasi 'Laskar Pelangi'. Selain itu untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Belitung.
Ia mengatakan pada 2017 kunjungan wisatawan yang datang ke Belitung sebanyak 379.274 orang yang terdiri dari 9.358 wisman dan 369.916 wisnus.
"Kunjungan wisman ke Belitung terbanyak dari Korea, China, Malaysia, Singapura, dan Jepang sebagai top 5. Sisanya dari Australia, India, USA, Jerman, dan Inggris," katanya.
Menurut Erzaldi, sektor pariwisata saat ini menjadi sektor andalan dalam menyejahterakan masyarakat Belitung. Kontribusi pariwisata Kabupaten Belitung terhadap pembangunan pada 2017 sebesar 34,59% atau mencapai sekitar Rp 16,4 miliar.
"Dengan ditetapkannya Tanjung Kelayang sebagai destinasi prioritas, pariwisata Belitung akan cepat maju serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Erzaldi melanjutkan, saat ini pemerintah bersama stakeholder pariwisata berupaya meningkatkan daya tarik wisata (DTW) Belitung. Pada tahun 2017, Kabupaten Belitung tercatat memiliki 69 daya tarik wisata berupa 44 alam, 21 budaya, dan 4 buatan. Sedangkan di Kabupaten Belitung Timur memiliki 39 daya tarik berupa daya tarik 39 alam, 18 budaya, dan 1 buatan.
Launching dari Festival Tanjung Kelayang sebelumnya telah dilakukan pada Senin (5/11), di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata. Festival ini akan dimeriahkan dimeriahkan dengan berbagai acara. Ada parade Pelangi Budaya, fashion show batik Daerah, Fun Run On The Beach, bersih pantai, lomba lari 10K, lomba vlog pariwisata, dan lomba lukis.
Selain itu, ada juga pagelaran kesenian, lomba layang-layang, seminar geopark, kolaborasi musik tradisional dan modern, pesta kembang api dan lampion, festival kuliner, pameran produk KUKM, workshop dan seminar kebaharian, serta festival obor.
Festival Tanjung Kelayang akan digulirkan pada 15-19 November 2018. Lokasinya di Pantai Wisata Tanjung Kelayang, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung (Babel). (ega/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!