Wisatawan akhirnya memilih untuk mendaki Gunung Rante yang letaknya bersebelahan dengan Gunung Ijen. Merekapun mengaku takjub dengan keindahan panorama di Gunung Rante.
Sejumlah wisatawan sedianya hendak mendaki Gunung Ijen Rabu (21/11/18) dinihari. Namun mereka terpaksa mengurungkan niatnya karena pihak Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Timur menutup pendakian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zakaria yang datang bersama 6 orang kawannya menyatakan sebelumnya sama sekali tidak mendengar adanya penutupan Ijen. Biasanya, jika ada penutupan kawasan pendakian akan ramai di media sosial. Namun mereka belum pernah mendapatkan kabar perihal penutupan Ijen ini.
![]() |
Karena sudah terlanjut berada di kaki Gunung Ijen, mereka akhirnya memutuskan untuk mendaki Gunung Rante. Sebelum Subuh, mereka mulai mendaki Gunung yang berada di seberang jalan Gunung Ijen ini. Dia teman-temannya menyebut, jalur pendakian di Gunung Rante mengalahkan sulitnya jalur pendakian di Mahameru.
"Jalur pendakian Gunung Rante sangat terjal, sama sekali tidak ada kesempatan untuk menghela nafas," ungkap Zakaria.
Karena sulitnya medan dan jalur pendakian di Gunung Rante mereka baru mencapai puncak gunung Rante sekitar 4 jam. Ini dikarenakan mereka sering berhenti selama pendakian.
![]() |
Padahal mereka sudah biasa melakukan pendakian di beberapa gunung, seperti gunung Bromo Mahameru dan gunung lainnya. Namun terjalnya jalur pendakian ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.
Meski demikian semua kelelahan yang dialami saat pendakian terbayar saat mereka mencapai puncak Gunung Rante. Ini karena pemandangan diatas sangat luar biasa. Mereka bisa melihat hamparan awan, laut selat Bali. Bahkan gunung Agung bisa dilihat dengan jelas.
"Kalau menurut saya ini mengalahkan keindahan di kawasan wisata B29 (Lumajang)," katanya. (wsw/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum